Sukses

KA Perintis Pertama Indonesia Bakal Beroperasi di Aceh

Kemenhub mengalokasikan anggaran Rp 1,38 miliar untuk mewujudkan kereta api perintis pertama di Indonesia

Guna meningkatkan aksesibilitas masyarakat terpencil terhadap pelayanan moda transportasi kereta api, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mulai tahun ini berencana menyediakan Angkutan Kereta Api (KA) Perintis. Jenis moda kereta api terbaru ini pertama kali akan diujicoba diwilayah Nanggroe Aceh Darussalam.

"Angkutan KA Perintis Aceh ini merupakan angkutan KA perintis pertama di Indonesia," ujar Menteri Perhubungan EE Mangindaan saat konferensi pers di Kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Rabu (11/12/2013).

Untuk mewujudkan moda transportasi perintis darat ini, Kemenhub bakal mengalokasikan dana subsidi keperintisan sebesar Rp 1,38 miliar. Jalur Krueng Mane-Bungkah-Kueng Geukuh akan menjadi rute perintis pertama yang dibuat pemerintah.

"KA Perintis ini akan menjamin keberlangsungan dan percepatan pembangunan di kereta api Aceh kedepan, terutama capaian terget MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia)," jelasnya.

Untuk melayani kebutuhan masyarakat, sebanyak satu unit Kereta Api Rel Diesel Indonesia (KRDI) berkapasitas 444 penumpang akan menjadi saran transportasi masyarakat Kota Serambi Mekah tersebut. Kemenhub juga telah menetapkan PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai operator kereta api perintis Aceh ini.

"Saat ini terdapat 11,35 kilometer (km) track yang siap dioperasikan pada lintas Krueng Mane - Bungkah - Krueng Geukuh dan telah dilakukan uji kelayakan operasional," katanya.

Dengan kehadiran KA perintis, masyarakat Aceh diharapkan bisa tersosialisasikan dengan kehadiran kereta api di Aceh. Tak hanya itu, pemerintah juga bisa mengfungsikan kembali aset yang telah ada guna mempertahankan kondisi sarana dan prasarana.

Selain kereta perintis tersebut, Kemehub juga berencana untuk mengembangkan pembangunan jaringan kereta Aceh dari tahun 2014 hingga 2016 dengan trase Bireung-Lhoksemauwe sepanjang 65 km, Langsa-Batas Sumut sepanjang 32 km. Dan pada tahun 2017 hingga 2020 trase Lhoksemauwe-Langsa sepanjang 166 km. Sedang tahun 2021 hingga 2025 dengan trase Bireun-Sigli sepanjang 107 km, dan Sigli-Banda Aceh sepanjang 120 km.(Dny/Shd)