Industri tekstil dan Produk Tekstil (TPT) diyakini akan mengalami pertumbuhan ekspor secara signifikan pada 2014. Hal tersebut lantaran keyakinan ekonomi di negara maju akan mengalami perbaikan sehingga akan mempengaruhi penjual TPT dalam negeri ke negara-negara tersebut.
"Tahun depan sistem ekonomi negara maju itu naik dan bagus, ini justru memberikan suatu peningkatan eksport tekstil kita ke sana, kan ekspor kita terbesar ke Amerika Serikat (AS)," ujar Ketua Dewan Penasihat Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Benny Soetrisno di Jakarta, Kamis (12/12/2013).
Dia menyebutkan, selain AS, ekspor TPT Indonesia ke negara-negara kawasan Eropa juga diyakini akan mengalami peningkatan.
"Di Eropa juga akan membaik, jadi mungkin mulai naik (ekspor), Jepang juga. Ini sebetulnya diharapkan sehingga ekspor kita naik," lanjutnya.
Meski demikian, Benny memperkirakan pertumbuhan investasi pada industri tekstil pada tahun depan tidak akan sebesar pada 2013. Hal ini lantaran kebijakan moneter yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam hal ini Bank Indonesia (BI) seperti menaikkan tingkat suku bunga acuan atau BI rate akan menghambat datangnya investor teksil di Indonesia.
"Investasi tekstil tahun depan akan menurun karena bank-nya ngerem, selain itu ada dikeluarkannya kebijakan moneter larinya ke sektor riil. Tapi ekspor tetap tumbuh. Kebijakan moneter pengaruhnya cukup banyak," tandasnya. (Dny/Ahm)
"Tahun depan sistem ekonomi negara maju itu naik dan bagus, ini justru memberikan suatu peningkatan eksport tekstil kita ke sana, kan ekspor kita terbesar ke Amerika Serikat (AS)," ujar Ketua Dewan Penasihat Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Benny Soetrisno di Jakarta, Kamis (12/12/2013).
Dia menyebutkan, selain AS, ekspor TPT Indonesia ke negara-negara kawasan Eropa juga diyakini akan mengalami peningkatan.
"Di Eropa juga akan membaik, jadi mungkin mulai naik (ekspor), Jepang juga. Ini sebetulnya diharapkan sehingga ekspor kita naik," lanjutnya.
Meski demikian, Benny memperkirakan pertumbuhan investasi pada industri tekstil pada tahun depan tidak akan sebesar pada 2013. Hal ini lantaran kebijakan moneter yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam hal ini Bank Indonesia (BI) seperti menaikkan tingkat suku bunga acuan atau BI rate akan menghambat datangnya investor teksil di Indonesia.
"Investasi tekstil tahun depan akan menurun karena bank-nya ngerem, selain itu ada dikeluarkannya kebijakan moneter larinya ke sektor riil. Tapi ekspor tetap tumbuh. Kebijakan moneter pengaruhnya cukup banyak," tandasnya. (Dny/Ahm)