Sukses

Indonesia Harus Benahi 12 Sektor Hadapi Pasar Bebas Asean

Asia akan menjadi kekuatan ekonomi baru dengan disokong oleh India, China, dan negara-negara Asean khsususnya Indonesia.

Asia diprediksi menjadi kekuatan ekonomi baru,  dengan disokong oleh India, China, dan negara-negara ASEAN, khususnya Indonesia. Oleh sebab itu, penting bagi pemerintah untuk mendorong peningkatan daya saing dalam menghadapi Pasar Bersama ASEAN 2015 atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.

Direktur Jenderal Standarisasi dan Pelindungan Konsumen (SPK) Kementerian Perdagangan (Kemendag), Widodo mengatakan, kekuatan ekonomi ASEAN sendiri pada tahun lalu menyumbang GDP sebesar US$ 3,36 triliun dengan laju pertumbuhan sebesar 5,6% dan memiliki dukungan jumlah penduduk sebesar 617,68 juta orang.

"Faktor-faktor tersebut menjadikan kawasan Ekonomi ASEAN memiliki nilai strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Asia," ujar Widodo saat membuka Seminar Nasional Standardisasi dengan tajuk di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Jumat (13/12/2013).

Dia menjelaskan, Indonesia sendiri masih belum optimal dalam menggali potensi pasar ekspor ASEAN. Pada periode Januari-Agustus 2013, ekspor Indonesia ke pasar ASEAN baru mencapai 23% dari nilai total ekspor atau sebesar US$ 22,7 juta.

Hal ini antara lain karena tujuan ekspor Indonesia masih terfokus pada pasar tradisional seperti Amerika serikat, China dan Jepang.
"Di samping itu, tingkat utilitisasi preferensi tarif ASEAN yang digunakan eksportir Indonesia untuk penetrasi ke pasar ASEAN juga baru mencapai 34,4%," lanjutnya.

Saat ini, peringkat Indonesia menurut global competitivenes index berada pada posisi ke 38 dari 148 negara di dunia dalam hal daya saing produk. Sementara Singapura menempati posisi ke 2, Malaysia di posisi ke 24, Thailand di posisi 37, Vietnam ke 70 dan Filipina di posisi 59.
"Hal ini menandakan daya saing produk Indonesia masih kalah dibandingkan Malaysia, Thailand dan Singapura," tutur Widodo.

Dia mengatakan, Indonesia saat ini harus fokus pada 12 sektor prioritas yang dikembangkan dalam menghadapi pasar bebas tersebut, antara lain electronics, healthcare, agro-based products, rubber based products, wood based products, automotives, textiles and apparels, e-ASEAN, fisheries, air travel, tourism, dan logistics.

"Saya yakin, Indonesia memiliki kemampuan untuk bersaing, karena penduduk Indonesia mempunyai semangat untuk dapat bersaing dengan melihat kemampuan bisnis yang kokoh ditambah dengan kreativitas, maka pelaku usaha dapat menciptakan produk dan jasa yang sanggup bersaing dengan produsen dari negara lain," tandasnya.

Seminar Nasional bertajuk 'Indonesia Menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN: Meningkatkan Daya Saing dalam Pasar Bersama ASEAN 2015' yang diselenggarakan oleh Kemendag pada hari ini sendiri bertujuan untuk meningkatkan awareness stakeholders terkait akan pentingnya peningkatan daya saing produk Indonesia dalam menghadapi MEA 2015 mendatang.

Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 150 peserta yang terdiri dari instansi pemerintah, asosiasi produsen dan konsumen, pelaku usaha dan akademisi. (Dny/Ahm)