Perusahaan elektronik asal Jepang, Toshiba, berencana untuk menjadikan Indonesia sebagai production base dari produk-produknya. Hal ini menyusul ditutupnya dua pabrik Toshiba di Eropa dan China.
"Toshiba tahun depan akan concern produksi barang elektronika di Indonesia," ujar Menteri Perindustrian MS Hidayat, di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (16/12/2013).
Hidayat menjelaskan, pabrik yang akan dibangun di Indonesia nantinya akan memproduksi perlengkapan elektronik rumah tangga, serta generator untuk pembangkit listrik.
"Kemungkinan mereka akan memindahkan dan memperbesar pabriknya karena yang disana kan tutupm" katanya.
Tak hanya Toshiba, sejumlah perusahaan elektronika Jepang juga akan menanamkan modalnya di Indonesia seperti Mitsubishi, Marubeni Corporation, JGC Corporation, IHI Corporation dan Inpex Corporation.
"Marubeni akan ekspansi power plant di Indonesia, IHI yang perusahaan boiler terbesar itu juga masuk, Inpex yang mengelola gas di Blok Masela juga. Mereka mau menanamkan investasi disektor masing-masing," jelasnya.
Menurtu Hidayat, keputusan korporasi Jepang untuk berbondong-bondong menanamkan modal di Indonesia lantaran Negara Sakura tersebut telah mengalihkan tujuan investasinya dari China ke Indonesia.
"Tahun 2014, investasi mereka terbesar akan ke Indonesia, tidak lagi ke RRC yang selama 7 tahun kebelakang menjadi tujuan investasi nomor 1 mereka," katanya.
Meski demikian, Hidayat enggan menyebutkan secara spesifik nilai investasi dari masing-masing perusahaan. Secara umum, niat investasi perusahaan-perusahaan ini termasuk ke dalam rencana penanaman modal Jepang di Indonesia yang diperkirakan mencapai Rp 3,5 triliun-4 triliun pada 2014.‬
Pemerintah berharap, masuknya investor asal Jepang dapat membantu membangun infrastruktur yang ada di Indonesia, khusunya diluar Pulau Jawa. (Dny/Shd)
"Toshiba tahun depan akan concern produksi barang elektronika di Indonesia," ujar Menteri Perindustrian MS Hidayat, di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (16/12/2013).
Hidayat menjelaskan, pabrik yang akan dibangun di Indonesia nantinya akan memproduksi perlengkapan elektronik rumah tangga, serta generator untuk pembangkit listrik.
"Kemungkinan mereka akan memindahkan dan memperbesar pabriknya karena yang disana kan tutupm" katanya.
Tak hanya Toshiba, sejumlah perusahaan elektronika Jepang juga akan menanamkan modalnya di Indonesia seperti Mitsubishi, Marubeni Corporation, JGC Corporation, IHI Corporation dan Inpex Corporation.
"Marubeni akan ekspansi power plant di Indonesia, IHI yang perusahaan boiler terbesar itu juga masuk, Inpex yang mengelola gas di Blok Masela juga. Mereka mau menanamkan investasi disektor masing-masing," jelasnya.
Menurtu Hidayat, keputusan korporasi Jepang untuk berbondong-bondong menanamkan modal di Indonesia lantaran Negara Sakura tersebut telah mengalihkan tujuan investasinya dari China ke Indonesia.
"Tahun 2014, investasi mereka terbesar akan ke Indonesia, tidak lagi ke RRC yang selama 7 tahun kebelakang menjadi tujuan investasi nomor 1 mereka," katanya.
Meski demikian, Hidayat enggan menyebutkan secara spesifik nilai investasi dari masing-masing perusahaan. Secara umum, niat investasi perusahaan-perusahaan ini termasuk ke dalam rencana penanaman modal Jepang di Indonesia yang diperkirakan mencapai Rp 3,5 triliun-4 triliun pada 2014.‬
Pemerintah berharap, masuknya investor asal Jepang dapat membantu membangun infrastruktur yang ada di Indonesia, khusunya diluar Pulau Jawa. (Dny/Shd)