Penjualan produk makanan dan minuman (mamin) saat Perayaan Natal dan Tahun Baru 2014 diprediksi akan naik tipis sekitar 5%-10%.
Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Franky Sibarani menilai kenaikan tersebut masih dianggap normal oleh pelaku usaha mamin. "Memang sepertinya natal tahun ini biasa saja, tidak terlalu yang bagaimana. Mungkin peningkatannya hanya 5%-10%," ujar Franky di Jakarta seperti ditulis Rabu (18/12/2013).
Baca Juga
Hal ini sendiri sebenarnya telah diprediksi para pengusaha mengingat pada momen Idul Fitri lalu pun lonjakan permintaan tidak sebesar apa yang diharapkan oleh para pengusaha mamin. "Karena kalau kami ukur dari bulan puasa dan lebaran itu juga naiknya cuma sekitar 10%-15%, padahal kami sudah siapkan barang sampai 20%-30%. Tapi penyerapannya enggak sebanyak itu," jelasnya.
Advertisement
Untuk pertumbuhan penjualan tahun ini, lanjut Franky, hanya sebesar 6%. Angka ini lebih rendah dari prediksi semula yang sebesar 8%. Maka jika total penjualan mamin tahun lalu mencapai Rp 700 triliun, tahun ini diperkirakan hanya melonjak sedikit yaitu sebesar Rp 742 triliun.
"Pertumbuhannya itu tidak seperti yang awal kami prediksi 8%, kira-kira 6%. Jadi kalau tahun lalu 700 triliun ya tinggal tambah 6% saja. Tahun lalu pertumbuhannya 7,4%, itu untuk industri mamin saja," tandasnya.
Sementara itu, proyeksi untuk tahun depan, pemintaan akan produk mamin pada semester pertama akan sebesar 40%, dan sisanya berada pada semester II. "Karena lebarannya bulan Agustus, jadi semester satu sekitar 40%, sisanya 60% di semester II. Kalau hitungannya triwulan, triwulan terakhir paling sekitar 40%, atau bisa saja 20%-nya di Desember (2014)," katanya. (Dny/Ndw)
Baca juga:
Jelang Akhir 2013, Perdagangan Saham Bursa akan Libur 3 Hari
288 Penerbangan Ekstra Siap Layani Liburan Tahun Baru 2014
Wamendag Sebut Harga Bahan Pokok Stabil, Inflasi Naik saat Natal