Agenda Piala Dunia 2014 yang bertempat di Brasil tak luput dari sorotan para ekonom. Sebagian pengusaha dan ekonom mengatakan, acara tersebut dapat mengganggu produktivitas secara signifikan dan membuat ekonomi Brasil lebih terpuruk.
"Saya dengan banyak orang mengatakan, 2014 akan menjadi tahun penuh kerugian. Kondisi itu masih tak jelas, tapi masyarakat meyakininya. Dan saya rasa itu akan benar terjadi," ungkap Ketua Serikat Riteler Brasil Paulo Motta.
Bahkan pakar ekonomi Gradual Investimentos, Andre Perfeito membeberkan, skenario terburuk dari kegiatan besar tersebut. Menurut Andre, program piala dunia dapat memangkas 0,3% produk domestik bruto (PDB) Brasil tahun depan.
Sementara itu sebagian ekonom lain mengatakan, kerusakan ekonomi yang ditimbulkan acara olahraga dunia itu tak akan terlalu besar. Bagi ekonom lainnya, kondisi tersebut sangat sulit untuk diprediksi.
Namun yang jelas, ekonomi Brasil tahun depan diprediksi hanya tumbuh 2,3% tahun ini dan merosot menjadi 2% pada 2014. Artinya, kendala kecil yang muncul akan menjadi kabar buruk bagi ekonomi Brasil.
Sejauh ini, beberapa sinyal terganggunya pertumbuhan ekonomi AS mulai tampak. Biasanya musim liburan masyarakat Brasil dimulai dari Natal hingga Januari. Saat liburan seperti ini, meskipun berbagai pekerjaan selesai, tapi rapat bisnis sulit dilakukan sampai masa karnaval berakhir.
Acara Piala Dunia yang akan mulai diselenggarakan pada 12 Juni 2014 juga akan memberikan gangguan ekonomi yang lebih besar. Pasalnya saat tim Brasil bertanding di lapangan, berbagai kantor dan pabrik di seluruh negara ditutup agar para karyawannya dapat menonton TV.
Tapi bukan itu saja alasannya, sebanyak 12 kota yang menjamu acara teresebut bahkan mendeklarasikan hari libur khusus selama Piala Dunia berlangsung atau `game days`.
Tentu saja, saat itu tim dan para fansnya tak akan bekerja seperti biasa karena tengah memadati stadion. Sementara itu, sebagian besar kota dan negara bagian lainnya belum bisa memastikan apakan akan melanjutkan liburannya atau tidak.
Tetapi di Sao Paulo, masa libur ditambah enam hari dan jatuh di hari kerja. Operatos bursa saham terbesar Brasil bahkan mengatakan jadwal Piala Dunia akan sangat terganggu.
Sementara dari segi pariwisata, sebuah penelitian mengatakan 20 perusahaan besar di Brasil berencana menunda bisnis perjalanannya karena adanya kemungkinan gangguan transportasi udara di bandara.
Keputusan sejumlah pengusaha untuk meliburkan karyawannya tentu mengganggu stabilitas ritel di pelosok negeri. Seluruh alasan di atas dapat menjadi kondisi yang memperburuk pertumbuhan ekonomi Brasil tahun depan. (Sis/Ahm)
Baca juga:
Pekerja Bangunan Fasilitas Piala Dunia 2022 Alami Kerja Paksa
Bola Sepak Made In Pasuruan Berjaya di Timur Tengah
"Saya dengan banyak orang mengatakan, 2014 akan menjadi tahun penuh kerugian. Kondisi itu masih tak jelas, tapi masyarakat meyakininya. Dan saya rasa itu akan benar terjadi," ungkap Ketua Serikat Riteler Brasil Paulo Motta.
Bahkan pakar ekonomi Gradual Investimentos, Andre Perfeito membeberkan, skenario terburuk dari kegiatan besar tersebut. Menurut Andre, program piala dunia dapat memangkas 0,3% produk domestik bruto (PDB) Brasil tahun depan.
Sementara itu sebagian ekonom lain mengatakan, kerusakan ekonomi yang ditimbulkan acara olahraga dunia itu tak akan terlalu besar. Bagi ekonom lainnya, kondisi tersebut sangat sulit untuk diprediksi.
Namun yang jelas, ekonomi Brasil tahun depan diprediksi hanya tumbuh 2,3% tahun ini dan merosot menjadi 2% pada 2014. Artinya, kendala kecil yang muncul akan menjadi kabar buruk bagi ekonomi Brasil.
Sejauh ini, beberapa sinyal terganggunya pertumbuhan ekonomi AS mulai tampak. Biasanya musim liburan masyarakat Brasil dimulai dari Natal hingga Januari. Saat liburan seperti ini, meskipun berbagai pekerjaan selesai, tapi rapat bisnis sulit dilakukan sampai masa karnaval berakhir.
Acara Piala Dunia yang akan mulai diselenggarakan pada 12 Juni 2014 juga akan memberikan gangguan ekonomi yang lebih besar. Pasalnya saat tim Brasil bertanding di lapangan, berbagai kantor dan pabrik di seluruh negara ditutup agar para karyawannya dapat menonton TV.
Tapi bukan itu saja alasannya, sebanyak 12 kota yang menjamu acara teresebut bahkan mendeklarasikan hari libur khusus selama Piala Dunia berlangsung atau `game days`.
Tentu saja, saat itu tim dan para fansnya tak akan bekerja seperti biasa karena tengah memadati stadion. Sementara itu, sebagian besar kota dan negara bagian lainnya belum bisa memastikan apakan akan melanjutkan liburannya atau tidak.
Tetapi di Sao Paulo, masa libur ditambah enam hari dan jatuh di hari kerja. Operatos bursa saham terbesar Brasil bahkan mengatakan jadwal Piala Dunia akan sangat terganggu.
Sementara dari segi pariwisata, sebuah penelitian mengatakan 20 perusahaan besar di Brasil berencana menunda bisnis perjalanannya karena adanya kemungkinan gangguan transportasi udara di bandara.
Keputusan sejumlah pengusaha untuk meliburkan karyawannya tentu mengganggu stabilitas ritel di pelosok negeri. Seluruh alasan di atas dapat menjadi kondisi yang memperburuk pertumbuhan ekonomi Brasil tahun depan. (Sis/Ahm)
Baca juga:
Pekerja Bangunan Fasilitas Piala Dunia 2022 Alami Kerja Paksa
Bola Sepak Made In Pasuruan Berjaya di Timur Tengah