Manajemen PT Bank Mutiara Tbk akan menerima dana talangan sebesar Rp 1,5 triliun pada Senin (23/12/2013). Dana talangan itu untuk memenuhi ketentuan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio) perbankan minimal 8% yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia.
Manajemen Bank Mutiara Tbk (BCIC) telah mendapatkan dana talangan itu dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Â
"Benar alasan untuk mencapai CAR minimal 14% sesuai ketentuan efeknya yah CAR bank Mutiara jadi lebih dari 14%," tutur Sekretaris Perusahaan Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS), Samsu Adi Nugroho, saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (20/12/2013).
Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) telah mengirim surat kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk meminta tambahan modal Bank Mutiara. Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Harry Azhar mengatakan, pihaknya telah mendapatkan surat dari LPS untuk menambah modal Bank Mutiara pada 18 Desember 2013.
"LPS ingin rapat konsultasi tapi kami tak mengenal rapat konsultasi hanya rapat dengar pendapat dan rapat kerja," ujar Harry.
Harry menambahkan, surat LPS itu tidak menyebutkan secara detil mengenai tambahan modal. Pihaknya pun meminta manajemen LPS untuk mengirimkan surat kepada pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), total aset perseroan mencapai Rp 15,95 triliun pada 30 Juni 2013 dari posisi 31 Desember 2012 senilai Rp 15,24 triliun.
Pendapatan bunga bersih perseroan naik menjadi Rp 191,35 miliar hingga Juni 2013 dari periode semester pertama 2012 senilai Rp 173,99 miliar. Laba perseroan mencapai Rp 48,48 miliar hingga semester pertama 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 80,04 miliar. (Ahm)
Baca Juga:
LPS Sudah Suntik Modal Bank Mutiara Rp 1,5 Triliun Hari Ini?
Bank Mutiara Kembali Bermasalah, Minta Suntikan Modal
LPS Butuh Aturan Main Sebelum Lego Bank Mutiara
Manajemen Bank Mutiara Tbk (BCIC) telah mendapatkan dana talangan itu dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Â
"Benar alasan untuk mencapai CAR minimal 14% sesuai ketentuan efeknya yah CAR bank Mutiara jadi lebih dari 14%," tutur Sekretaris Perusahaan Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS), Samsu Adi Nugroho, saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (20/12/2013).
Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) telah mengirim surat kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk meminta tambahan modal Bank Mutiara. Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Harry Azhar mengatakan, pihaknya telah mendapatkan surat dari LPS untuk menambah modal Bank Mutiara pada 18 Desember 2013.
"LPS ingin rapat konsultasi tapi kami tak mengenal rapat konsultasi hanya rapat dengar pendapat dan rapat kerja," ujar Harry.
Harry menambahkan, surat LPS itu tidak menyebutkan secara detil mengenai tambahan modal. Pihaknya pun meminta manajemen LPS untuk mengirimkan surat kepada pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), total aset perseroan mencapai Rp 15,95 triliun pada 30 Juni 2013 dari posisi 31 Desember 2012 senilai Rp 15,24 triliun.
Pendapatan bunga bersih perseroan naik menjadi Rp 191,35 miliar hingga Juni 2013 dari periode semester pertama 2012 senilai Rp 173,99 miliar. Laba perseroan mencapai Rp 48,48 miliar hingga semester pertama 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 80,04 miliar. (Ahm)
Baca Juga:
LPS Sudah Suntik Modal Bank Mutiara Rp 1,5 Triliun Hari Ini?
Bank Mutiara Kembali Bermasalah, Minta Suntikan Modal
LPS Butuh Aturan Main Sebelum Lego Bank Mutiara