Harga minyak mentah kembali melemah dari level tertingginya selama dua pekan terakhir setelah pelaku pasar berspekulasi penguatan kemarin hanya penyesuaian harga dari sepekan lalu.
Dikutip dari data Bloomberg, Selasa (24/12/2013), harga minyak mentah West Texas Intermedia (WTI) turun 0,4% di pasar komoditas New York Merchantile Exchange (NYMEX). Harga minyak mentah WTI untuk pengapalan Februari 2014 tercatat turun 41 sen ke level US$ 98,91 per barel.
Penurunan ini merupakan yang terlemah sejak penutupan 18 Oktober. Volume tercatat 85% i bawah raa-rata kebutuhan 100 hari. HIngga saat ini, harga minyak mentah WTI telah memperoleh untung 7,7% pada 2013.
Pelemahan juga terjadi pada harga minyak mentah jenis Brent. Data bursa komoditas ICE Future Europe, London mencatat Brent turun 21 sen ke level US$ 111,56 per barel.
"Pasar berhenti sesaat setelah menguat cukup baik" kata Direktur divisi komoditas dari Mizuho Securities USA INc, Bob Yawger.
Menurut Bob, pihaknya kini tengah mencari akhir dari hubungan pasar minyak dengan pasar keuangan.
"Tampaknya pasar kini mengikuti fundamentalnya dibandningkan indeks S&P sebagai sinyal untuk melihat permintaan komoditas," kata Yawger. (Shd)
Baca juga:
Harga Minyak Naik Respons Keputusan The Fed
Dikutip dari data Bloomberg, Selasa (24/12/2013), harga minyak mentah West Texas Intermedia (WTI) turun 0,4% di pasar komoditas New York Merchantile Exchange (NYMEX). Harga minyak mentah WTI untuk pengapalan Februari 2014 tercatat turun 41 sen ke level US$ 98,91 per barel.
Penurunan ini merupakan yang terlemah sejak penutupan 18 Oktober. Volume tercatat 85% i bawah raa-rata kebutuhan 100 hari. HIngga saat ini, harga minyak mentah WTI telah memperoleh untung 7,7% pada 2013.
Pelemahan juga terjadi pada harga minyak mentah jenis Brent. Data bursa komoditas ICE Future Europe, London mencatat Brent turun 21 sen ke level US$ 111,56 per barel.
"Pasar berhenti sesaat setelah menguat cukup baik" kata Direktur divisi komoditas dari Mizuho Securities USA INc, Bob Yawger.
Menurut Bob, pihaknya kini tengah mencari akhir dari hubungan pasar minyak dengan pasar keuangan.
"Tampaknya pasar kini mengikuti fundamentalnya dibandningkan indeks S&P sebagai sinyal untuk melihat permintaan komoditas," kata Yawger. (Shd)
Baca juga:
Harga Minyak Naik Respons Keputusan The Fed
Harga Minyak Terkeruk Aksi Ambil Untung
Harga Minyak Melompat Jelang Pertemuan The Fed
OPEC Pangkas Produksi Demi Jaga Harga Minyak US$ 100 per Barel
Harga Minyak Cenderung Flat di Tengah Spekulasi Tapering The Fed