Analis memprediksi spread antara harga minyak West Texas Intermediate (WTI) dan Brent akan menyempit di 2014. Spread kedua jenis minyak mentah dunia ini selama beberapa tahun terakhir cukup lebar.
Kondisi itu umumnya terjadi karena produsen minyak mentah yang berbasis di Amerika Serikat menerima harga yang lebih rendah untuk produksi minyak mereka dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang memproduksi secara internasional .
Spread WTI - Brent diperdagangkan sedikit lebih lebar pekan lalu, bergerak dari US$ 12,35 per barel menjadi US$ 12,64 per barel .
Melansir laman Marketrealist.com, Kamis (26/12/2013), menuju ke tahun 2014, banyak analis percaya spread rata-rata akan lebih ketat selama tahun depan.
Sebagai contoh, Lembaga Administrasi Informasi Energi Amerika Serikat mencatat dalam laporan terbarunya tentang Short Term Energy Outlook, pada 10 Desember lalu.
Mereka mengharapkan spread antara WTI dan minyak mentah Brent rata-rata US$ 9 per barel pada 2014 dibandingkan saat ini US$ 13 per barel .
Berbagai pihak, termasuk EIA AS dan analis di bank investasi percaya spread dapat mempersempit karena beberapa faktor.
Pertama, produksi minyak dari Libya yang terganggu sejak 2013, akan membantu untuk mendukung harga minyak mentah Brent.
Selain itu , ada potensi pasokan datang lebih banyak dari Iran seiring negara ini yang sdedang melakukan negosiasi dengan beberapa negara kekuatan dunia terkait sanksi.Â
Selain itu, bulan depan TransCanada Corp ( TRP ) berencana untuk mulai beroperasi sebagian dari jalur pipa Keystone XL pada Januari, yang memiliki kapasitas untuk mengangkut hingga 700 ribu barel per hari minyak mentah dari pusat utama di Cushing, Oklahoma ke Teluk Coast, yang dapat membantu membawa harga WTI lebih dekat dengan harga Brent. (Nrm)
*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com
Kondisi itu umumnya terjadi karena produsen minyak mentah yang berbasis di Amerika Serikat menerima harga yang lebih rendah untuk produksi minyak mereka dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang memproduksi secara internasional .
Spread WTI - Brent diperdagangkan sedikit lebih lebar pekan lalu, bergerak dari US$ 12,35 per barel menjadi US$ 12,64 per barel .
Melansir laman Marketrealist.com, Kamis (26/12/2013), menuju ke tahun 2014, banyak analis percaya spread rata-rata akan lebih ketat selama tahun depan.
Sebagai contoh, Lembaga Administrasi Informasi Energi Amerika Serikat mencatat dalam laporan terbarunya tentang Short Term Energy Outlook, pada 10 Desember lalu.
Mereka mengharapkan spread antara WTI dan minyak mentah Brent rata-rata US$ 9 per barel pada 2014 dibandingkan saat ini US$ 13 per barel .
Berbagai pihak, termasuk EIA AS dan analis di bank investasi percaya spread dapat mempersempit karena beberapa faktor.
Pertama, produksi minyak dari Libya yang terganggu sejak 2013, akan membantu untuk mendukung harga minyak mentah Brent.
Selain itu , ada potensi pasokan datang lebih banyak dari Iran seiring negara ini yang sdedang melakukan negosiasi dengan beberapa negara kekuatan dunia terkait sanksi.Â
Selain itu, bulan depan TransCanada Corp ( TRP ) berencana untuk mulai beroperasi sebagian dari jalur pipa Keystone XL pada Januari, yang memiliki kapasitas untuk mengangkut hingga 700 ribu barel per hari minyak mentah dari pusat utama di Cushing, Oklahoma ke Teluk Coast, yang dapat membantu membawa harga WTI lebih dekat dengan harga Brent. (Nrm)
*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com