Pemerintah memastikan rencana perusahaan pemasok komponen Apple asal Taiwan, Foxconn untuk mendirikan pabrik di Indonesia akan menyerap ratusan ribu tenaga kerja layaknya di China yang menampung hingga satu juta karyawan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan, pembicaraan antara pemerintah dengan manajemen Foxconn telah cukup matang meski realisasi investasi berupa pendirian pabrik belum dapat dilakukan tahun ini.
"Ya namanya berinvestasi dan ber-partner, ada maju mundurnya dari si Terry Gou (Presiden Direktur Foxconn). Tapi pada akhirnya mereka putuskan investasi," ujar dia di kantornya, Jakarta, Jumat (27/12/2013).
Dalam hal ini, tambah Hatta, Foxconn akan menggandeng mitra lokal dan memutuskan pembangunan pabrik di lokasi yang dekat dengan bandar udara.
"Bangun pabriknya bisa di Yogyakarta atau di manapun, tapi tidak ingin terlalu jauh dari bandara. Yang jelas investasinya besar," ujarnya.
Paling penting, menurut dia, pabrik tersebut akan membuka kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar dan rakyat Indonesia.
"Serapan tenaga kerja bisa besar secara bertahap dengan jumlah puluhan atau bahkan ribuan tenaga kerja. Misalnya di China saja, pabriknya bisa menyerap 1 juta lebih karyawan bekerja di Foxconn," tandasnya.
Pemerintah, sambung Hatta telah menyiapkan insentif bagi Foxconn yang termasuk dalam kategori bidang teknologi tinggi berupa tax holiday dan tax allowance. Karena insentif bisa diberikan untuk sektor energi terbarukan, padat karya dan lainnya.
"Kalau pengembangan Riset and Development (R&D) sudah sangat siap, bahkan telah dimulai sejak 2002 saat saya menjadi Menteri Riset dan Teknologi sejak 2002. Coba dari dulu di jalankan dengan dapat insentif pajak, kita bisa maju," tandas dia. (Fik/Ahm)
Baca Juga:
Dimana Pabrik Foxconn Berdiri, Yogayakarta atau Jabodetabek?
Foxconn Minta Indonesia Buatkan Laboratorium Riset
Upah Buruh Naik, Foxconn Akan Bangun Pabrik di AS
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan, pembicaraan antara pemerintah dengan manajemen Foxconn telah cukup matang meski realisasi investasi berupa pendirian pabrik belum dapat dilakukan tahun ini.
"Ya namanya berinvestasi dan ber-partner, ada maju mundurnya dari si Terry Gou (Presiden Direktur Foxconn). Tapi pada akhirnya mereka putuskan investasi," ujar dia di kantornya, Jakarta, Jumat (27/12/2013).
Dalam hal ini, tambah Hatta, Foxconn akan menggandeng mitra lokal dan memutuskan pembangunan pabrik di lokasi yang dekat dengan bandar udara.
"Bangun pabriknya bisa di Yogyakarta atau di manapun, tapi tidak ingin terlalu jauh dari bandara. Yang jelas investasinya besar," ujarnya.
Paling penting, menurut dia, pabrik tersebut akan membuka kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar dan rakyat Indonesia.
"Serapan tenaga kerja bisa besar secara bertahap dengan jumlah puluhan atau bahkan ribuan tenaga kerja. Misalnya di China saja, pabriknya bisa menyerap 1 juta lebih karyawan bekerja di Foxconn," tandasnya.
Pemerintah, sambung Hatta telah menyiapkan insentif bagi Foxconn yang termasuk dalam kategori bidang teknologi tinggi berupa tax holiday dan tax allowance. Karena insentif bisa diberikan untuk sektor energi terbarukan, padat karya dan lainnya.
"Kalau pengembangan Riset and Development (R&D) sudah sangat siap, bahkan telah dimulai sejak 2002 saat saya menjadi Menteri Riset dan Teknologi sejak 2002. Coba dari dulu di jalankan dengan dapat insentif pajak, kita bisa maju," tandas dia. (Fik/Ahm)
Baca Juga:
Dimana Pabrik Foxconn Berdiri, Yogayakarta atau Jabodetabek?
Foxconn Minta Indonesia Buatkan Laboratorium Riset
Upah Buruh Naik, Foxconn Akan Bangun Pabrik di AS