Sukses

Daging `Celeng` yang Marak di Jakarta Masuk dari Sumatera

Tingginya harga daging sapi di Jabodatek ternyata dimanfaatkan pihak tidak bertanggung jawab untuk mengeruk keuntungan berlebih.

Tingginya harga daging sapi di Jabodatek ternyata dimanfaatkan pihak tidak bertanggung jawab dengan menambahkan daging babi atau celeng sebagai pencampuran pada daging jualannya. Hal ini karena mereka ingin mengeruk keuntungan mengingat daging babi relatif lebih murah.

Badan Karantina Kementerian Pertanian (Kementan) mengklaim berhasil menangkap puluhan ton daging celeng yang dikirim dari wilayah Pulau Sumatera ke Pulau Jawa dengan cara ilegal.

"Daging celeng lalu lintasnya banyak dari Sumatera, masuk lewat jalan darat, dan banyak ditangkap di Cilegon, Banten," ujar Kepala Badan Karantina Pertanian Kementan Banun Harpini saat konferensi pers di Kantor Kementan, Jakarta Selatan, Jumat (27/12/2013).

Sepanjang Januari hingga Desember 2013, sebanyak 14 kali dengan total tangkapan 12 ton. Pada semester I 2013 terjadi penangkapan sebanyak 7,1 ton.

Semester II 2013 yaitu sekitar bulan November terjadi 3 kali penangkapan dengan total 3,4 ton. Sedang pada bulan Desember, jumlah penangkapan sebanyak 1,5-5 ton.

Banun mengatakan, wilayah yang paling banyak memasok daging celeng ini antara lain Bengkulu, Jambi, Lampung dan Palembang. "Daerah-daerah itu disebut daerah berburu celeng. Tujuannya kebanyakan untuk wilayah Jakarta," tandas dia. (Dny/Nrm)


*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com
Video Terkini