Sebagai negara agraris, lahan pertanian Indonesia belum dapat memenuhi seluruh kebutuhan pokok masyarakatnya. Terbukti, Indonesia masih belum bisa keluar dari jeratan importasi bahan pangan sepanjang hampir 2013.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat dalam kurun waktu Januari hingga November 2013, pemerintah Indonesia tercatat mengimpor lebih dari 17 miliar kilogram bahan pokok senilai US$ 8,6 miliar atau setara Rp (kurs: Rp 104,9 triliun).
Ironisnya, sebagian bahan pangan yang diimpor Indonesia justru bisa dihasilkan di negeri sendiri seperti kentang, teh, cengkeh, jagung hingga beras.
Namun permintaan domestik yang melampaui jumlah produksi pangan mendorong pemerintah untuk menerima ekspor dari negara lain.
Langkah tersebut diambil pemerintah guna menghindari adanya kelangkaan pangan di Tanah Air. Lantas apa saja bahan pangan yang masih diimpor pemerintah?.
Berikut daftar lengkap 29 komoditas bahan pangan yang diimpor Indonesia kurun Januari-November 2013:
1. Beras
Nilai impor: US$ 226,4 juta
Volume impor: 432,8 juta kilogram (kg)
Negara eksportir: Vietnam, Thailand, India, Pakistan, Myanmar, dan lainnya
2. Jagung
Nilai impor:Â US$ 822,35 juta
Volume impor: 2,8 miliar kg
Negara eksportir: India, Brasil, Argentina, Thailand, Paraguay, dan lainnya
3. Kedelai
Nilai impor: US$ 1 miliar
Volume impor: 1,62 miliar kg
Negara eksportir: Amerika Serikat (AS), Argentina, Malaysia, Paraguay, Uruguay, dan lainnya
4. Biji gandum dan mesin
Nilai impor: US$ 2,26 miliar
Volume impor: 6,21 miliar kg
Negara eksportir: Australia, Kanada, AS, India, Ukraina, dan lainnya
5. Tepung terigu
Nilai impor: US$ 74,9 juta
Volume impor: 185,8 juta kg
Negara eksportir: Srilanka, India, Turki, Ukraina, Jepang, dan lainnya
6. Gula pasir
Nilai impor: US$ 44,4 juta
Volume impor: 75,8 juta kg
Negara eksportir: Thailand, Malaysia, Australia, Korea Selatan, Selandia Baru dan lainnya
7. Gula Tebu
Nilai impor: US$ 1,5 miliar
Volume impor: 3,01 miliar kg
Negara eksportir: Thailand, Brasil, Australia, El Salvador, Afrika Selatan dan lainnya
8. Daging sejenis lembu
Nilai impor: US$ 185,8 juta
Volume impor: 41,5 juta kg
Negara eksportir: Australia, Selandia Baru, AS dan Singapura
9. Jenis lembu
Nilai impor: US$ 271,2 juta
Volume impor: 104,4 juta kg
Negara eksportir: Australia
10. Daging ayam
Nilai impor: US$ 30.259
Volume impor: 10.825 kg
Negara eksportir: Malaysia
11. Garam
Nilai impor: US$ 85,6 juta
Volume impor: 1,85 miliar kg
Negara eksportir: Australia, India, Selandia Baru, Jerman, Denmark dan lainnya
12. Mentega
Nilai impor: US$ 93,7 juta
Volume impor: 20,8 juta kg
Negara eksportir: Selandia Baru, Belgia, Australia, Prancis, Belanda dan lainnya
13. Minyak goreng
Nilai impor: US$ 77,4 juta
Volume impor: 84,7 juta kg
Negara eksportir: Malaysia, India, Vietnam, Thailand, Indonesia dan lainnya
14. Susu
Nilai impor:Â US$ 772,4 juta
Volume impor: 194,5 juta kg
Negara eksportir: Selandia Baru, AS, Australia, Belgia, Belanda dan lainnya.
15. Bawang merah
Nilai impor: US$ 38,9 juta
Volume impor: 81,3 juta kg
Negara eksportir: India, Thailand, Vietnam, Filipina, China, dan lainnya
16. Bawang putih
Nilai impor: US$ 333,3 juta
Volume impor: 404,2 juta kg
Negara eksportir: China, India, Vietnam
17. Kelapa
Nilai impor: US$ 868.209
Volume impor: 835.941 kg
Negara eksportir: Thailand, Filipina, Singapura, Vietnam dan lainnya
18. Kelapa Sawit
Nilai impor: US$ 2,4 juta
Volume impor: 3,25 juta kg
Negara eksportir: Malaysia, Papua Nugini, Virgin Island
19. Lada
Nilai impor: US$ 3,4 juta
Volume impor: 371.002 kg
Negara eksportir: Malaysia, Vietnam, Belanda, AS dan lainnya
20. Teh
Nilai impor: US$ 27,7 juta
Volume impor: 19,5 juta kg
Negara eksportir: Vietnam, Kenya, Iran, India, Srilanka dan lainnya
21. Kopi
Nilai impor: US$ 37,4 juta
Volume impor: 15,2 juta kg
Negara eksportir: Vietnam, Brasil, AS, Italia dan lainnya
22. Cengkeh
Nilai impor: US$ 3,3 juta
Volume impor: 309.299 kg
Negara eksportir: Madagaskar, Brasil, Mauritius, Singapura, dan Comoros
23. Kakao
Nilai impor: US$ 73,2 juta
Volume impor: 29,3 juta kg
Negara eksportir: Ghana, Pantai Gading, Papua Nugini, Kamerun dan Ekuador
24. Cabai
Nilai impor: US$ 368.361
Volume impor: 293.926 kg
Negara eksportir: Vietnam dan India
25. Cabe (kering)
Nilai impor: US$ 20,9 juta
Volume impor: 17,1 juta kg
Negara eksportir: India, China, Thailand, Jerman, Spanyol dan lainnya
26. Cabe (awet)
Nilai impor: US$ 2,7 juta
Volume impor: 2,6 juta kg
Negara eksportir: Thailand, China, Malaysia dan Turki
27. Tembakau
Nilai impor: US$ 571,6 juta
Volume impor: 111,8 juta kg
Negara eksportir: China, AS, Turki, Brasil, Italia dan lainnya
28. Ubi kayu
Nilai impor: US$ 38.380
Volume impor: 100.798 kg
Negara eksportir: Thailand dan Vietnam
29. Kentang
Nilai impor: US$ 27,6 juta
Volume impor: 44,6 juta kg
Negara eksportir: Australia, Kanada, AS, Mesir, Jerman dan lainnya.(Sis/Nrm)
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat dalam kurun waktu Januari hingga November 2013, pemerintah Indonesia tercatat mengimpor lebih dari 17 miliar kilogram bahan pokok senilai US$ 8,6 miliar atau setara Rp (kurs: Rp 104,9 triliun).
Ironisnya, sebagian bahan pangan yang diimpor Indonesia justru bisa dihasilkan di negeri sendiri seperti kentang, teh, cengkeh, jagung hingga beras.
Namun permintaan domestik yang melampaui jumlah produksi pangan mendorong pemerintah untuk menerima ekspor dari negara lain.
Langkah tersebut diambil pemerintah guna menghindari adanya kelangkaan pangan di Tanah Air. Lantas apa saja bahan pangan yang masih diimpor pemerintah?.
Berikut daftar lengkap 29 komoditas bahan pangan yang diimpor Indonesia kurun Januari-November 2013:
1. Beras
Nilai impor: US$ 226,4 juta
Volume impor: 432,8 juta kilogram (kg)
Negara eksportir: Vietnam, Thailand, India, Pakistan, Myanmar, dan lainnya
2. Jagung
Nilai impor:Â US$ 822,35 juta
Volume impor: 2,8 miliar kg
Negara eksportir: India, Brasil, Argentina, Thailand, Paraguay, dan lainnya
3. Kedelai
Nilai impor: US$ 1 miliar
Volume impor: 1,62 miliar kg
Negara eksportir: Amerika Serikat (AS), Argentina, Malaysia, Paraguay, Uruguay, dan lainnya
4. Biji gandum dan mesin
Nilai impor: US$ 2,26 miliar
Volume impor: 6,21 miliar kg
Negara eksportir: Australia, Kanada, AS, India, Ukraina, dan lainnya
5. Tepung terigu
Nilai impor: US$ 74,9 juta
Volume impor: 185,8 juta kg
Negara eksportir: Srilanka, India, Turki, Ukraina, Jepang, dan lainnya
6. Gula pasir
Nilai impor: US$ 44,4 juta
Volume impor: 75,8 juta kg
Negara eksportir: Thailand, Malaysia, Australia, Korea Selatan, Selandia Baru dan lainnya
7. Gula Tebu
Nilai impor: US$ 1,5 miliar
Volume impor: 3,01 miliar kg
Negara eksportir: Thailand, Brasil, Australia, El Salvador, Afrika Selatan dan lainnya
8. Daging sejenis lembu
Nilai impor: US$ 185,8 juta
Volume impor: 41,5 juta kg
Negara eksportir: Australia, Selandia Baru, AS dan Singapura
9. Jenis lembu
Nilai impor: US$ 271,2 juta
Volume impor: 104,4 juta kg
Negara eksportir: Australia
10. Daging ayam
Nilai impor: US$ 30.259
Volume impor: 10.825 kg
Negara eksportir: Malaysia
11. Garam
Nilai impor: US$ 85,6 juta
Volume impor: 1,85 miliar kg
Negara eksportir: Australia, India, Selandia Baru, Jerman, Denmark dan lainnya
12. Mentega
Nilai impor: US$ 93,7 juta
Volume impor: 20,8 juta kg
Negara eksportir: Selandia Baru, Belgia, Australia, Prancis, Belanda dan lainnya
13. Minyak goreng
Nilai impor: US$ 77,4 juta
Volume impor: 84,7 juta kg
Negara eksportir: Malaysia, India, Vietnam, Thailand, Indonesia dan lainnya
14. Susu
Nilai impor:Â US$ 772,4 juta
Volume impor: 194,5 juta kg
Negara eksportir: Selandia Baru, AS, Australia, Belgia, Belanda dan lainnya.
15. Bawang merah
Nilai impor: US$ 38,9 juta
Volume impor: 81,3 juta kg
Negara eksportir: India, Thailand, Vietnam, Filipina, China, dan lainnya
16. Bawang putih
Nilai impor: US$ 333,3 juta
Volume impor: 404,2 juta kg
Negara eksportir: China, India, Vietnam
17. Kelapa
Nilai impor: US$ 868.209
Volume impor: 835.941 kg
Negara eksportir: Thailand, Filipina, Singapura, Vietnam dan lainnya
18. Kelapa Sawit
Nilai impor: US$ 2,4 juta
Volume impor: 3,25 juta kg
Negara eksportir: Malaysia, Papua Nugini, Virgin Island
19. Lada
Nilai impor: US$ 3,4 juta
Volume impor: 371.002 kg
Negara eksportir: Malaysia, Vietnam, Belanda, AS dan lainnya
20. Teh
Nilai impor: US$ 27,7 juta
Volume impor: 19,5 juta kg
Negara eksportir: Vietnam, Kenya, Iran, India, Srilanka dan lainnya
21. Kopi
Nilai impor: US$ 37,4 juta
Volume impor: 15,2 juta kg
Negara eksportir: Vietnam, Brasil, AS, Italia dan lainnya
22. Cengkeh
Nilai impor: US$ 3,3 juta
Volume impor: 309.299 kg
Negara eksportir: Madagaskar, Brasil, Mauritius, Singapura, dan Comoros
23. Kakao
Nilai impor: US$ 73,2 juta
Volume impor: 29,3 juta kg
Negara eksportir: Ghana, Pantai Gading, Papua Nugini, Kamerun dan Ekuador
24. Cabai
Nilai impor: US$ 368.361
Volume impor: 293.926 kg
Negara eksportir: Vietnam dan India
25. Cabe (kering)
Nilai impor: US$ 20,9 juta
Volume impor: 17,1 juta kg
Negara eksportir: India, China, Thailand, Jerman, Spanyol dan lainnya
26. Cabe (awet)
Nilai impor: US$ 2,7 juta
Volume impor: 2,6 juta kg
Negara eksportir: Thailand, China, Malaysia dan Turki
27. Tembakau
Nilai impor: US$ 571,6 juta
Volume impor: 111,8 juta kg
Negara eksportir: China, AS, Turki, Brasil, Italia dan lainnya
28. Ubi kayu
Nilai impor: US$ 38.380
Volume impor: 100.798 kg
Negara eksportir: Thailand dan Vietnam
29. Kentang
Nilai impor: US$ 27,6 juta
Volume impor: 44,6 juta kg
Negara eksportir: Australia, Kanada, AS, Mesir, Jerman dan lainnya.(Sis/Nrm)