Perbedaan mayoritas pegawai kantoran dan buruh pabrik seringkali dinilai berdasarkan latar belakang pendidikan, pengetahuan serta pola pikirnya dalam memandang pekerjaan serta menentukan strategi perusahaan.
Namun belakangan ini, cara pandang dan sikap yang ditunjukkan sejumlah tenaga kerja berpendidikan dalam mengambil keputusan tampak tak ada bedanya dengan para pekerja pabrik.
Seperti mengutip laman Business Insider, Minggu (5/1/2014), pengambilan keputusan secara tiba-tiba merupakan strategi produksi yang salah satunya ditujukan untuk mengurangi pasokan barang yang berlebihan. Bahan baku produksi hanya dipasok saat dibutuhkan dalam jumlah yang diperlukan.
Sementara para tenaga kerja berpendidikan yang bekerja di kantor-kantor perusahaan besar dan ternama seharusnya tidak menerapkan cara pengambilan keputusan yang sama.
Sayangnya, menurut penasehat senior perusahaan jasa perbankan multinasional Amerika Serikat, Alice Schroeder, saat banyak tenaga kerja berpendidikan yang mengadopsi strategi serupa dengan pabrik dalam pengumpulan informasi yang berkaitan dengan karir atau bisnisnya.
Kesibukan kerja sehari-hari seringkali membuat Anda yang berkarir tinggi kesulitan mengambil keputusan. Hal itu juga karena terbatasnya informasi yang dimiliki mengenai topik yang perlu segera diputuskan.
Ironisnya, saat terburuk untuk mengumpulkan informasi adalah ketika waktunya bertepatan dengan jadwal pengambilan keputusan.Â
Anda akan cenderung melihat apa yang menarik dari topik tersebut dan meluputkan konteks historis dari bisnis atau karir yang tengah ditekuni.
Akibatnya, Anda tak mampu melihat pilihan-pilihan terbaik bagi perusahaan tempat Anda mengabdi. Selain itu, baru mengumpulkan informasi saat dibutuhkan merupakan indikasi bahwa Anda sama sekali tidak tahu apa yang seharusnya dilakukan.
"Pengenalan pola pengumpulan informasi menciptakan impuls yang selalu menghubungkan pengetahuan baru dan yang telah lama tersimpan dalam memori. Hal tersebut dapat mempermudah Anda untuk mengambil keputusan penting," ungkap Schroeder.
Jika Anda tak bisa menghubungkan situasi yang terjadi saat ini dengan pemahaman sebelumnya, Anda mungkin tidak kompeten untuk menentukan keputusan penting di perusahaan. (Sis/Nrm)
Baca Juga
Namun belakangan ini, cara pandang dan sikap yang ditunjukkan sejumlah tenaga kerja berpendidikan dalam mengambil keputusan tampak tak ada bedanya dengan para pekerja pabrik.
Seperti mengutip laman Business Insider, Minggu (5/1/2014), pengambilan keputusan secara tiba-tiba merupakan strategi produksi yang salah satunya ditujukan untuk mengurangi pasokan barang yang berlebihan. Bahan baku produksi hanya dipasok saat dibutuhkan dalam jumlah yang diperlukan.
Sementara para tenaga kerja berpendidikan yang bekerja di kantor-kantor perusahaan besar dan ternama seharusnya tidak menerapkan cara pengambilan keputusan yang sama.
Sayangnya, menurut penasehat senior perusahaan jasa perbankan multinasional Amerika Serikat, Alice Schroeder, saat banyak tenaga kerja berpendidikan yang mengadopsi strategi serupa dengan pabrik dalam pengumpulan informasi yang berkaitan dengan karir atau bisnisnya.
Kesibukan kerja sehari-hari seringkali membuat Anda yang berkarir tinggi kesulitan mengambil keputusan. Hal itu juga karena terbatasnya informasi yang dimiliki mengenai topik yang perlu segera diputuskan.
Ironisnya, saat terburuk untuk mengumpulkan informasi adalah ketika waktunya bertepatan dengan jadwal pengambilan keputusan.Â
Anda akan cenderung melihat apa yang menarik dari topik tersebut dan meluputkan konteks historis dari bisnis atau karir yang tengah ditekuni.
Akibatnya, Anda tak mampu melihat pilihan-pilihan terbaik bagi perusahaan tempat Anda mengabdi. Selain itu, baru mengumpulkan informasi saat dibutuhkan merupakan indikasi bahwa Anda sama sekali tidak tahu apa yang seharusnya dilakukan.
"Pengenalan pola pengumpulan informasi menciptakan impuls yang selalu menghubungkan pengetahuan baru dan yang telah lama tersimpan dalam memori. Hal tersebut dapat mempermudah Anda untuk mengambil keputusan penting," ungkap Schroeder.
Jika Anda tak bisa menghubungkan situasi yang terjadi saat ini dengan pemahaman sebelumnya, Anda mungkin tidak kompeten untuk menentukan keputusan penting di perusahaan. (Sis/Nrm)
Baca Juga
Ingin Tahu Anda Tipe Pegawai Seperti Apa? Tanya Orang Tua
7 Tipe Pegawai yang Bisa Ditemukan di Semua Kantor
Advertisement