Sukses

Kilang Cilacap, Pemasok Terbesar BBM di Indonesia

PT Pertamina (Persero) terus mengoptimalkan produksi dari kilang minyak Cilacap atau refinery unit (RU) IV dari total kapasitas terpasang.

PT Pertamina (Persero) terus melakukan langkah optimalisasi produksi dari kilang minyak Cilacap atau Refinery Unit (RU) IV dari total kapasitas terpasang yang telah ada guna memperoleh produk bahan bakar minyak (BBM), LPG, sampai produk petrokimia.

General Manager RU IV Cilacap Pertamina, Edi Prabowo mengatakan, saat ini kapasitas kilang minyak Cilacap sendiri telah mencapai 348 ribu barel per hari (bpsd). Kapasitas pengolahan ini menjadi yang terbesar di antara lima kilang minyak lain yang dikelola oleh Pertamina seperti RU II Dumai, RU III Plaju, RU V Balikpapan, RU VI Balongan dan RU VII Sorong.

Dia menyebutkan, dibanding RU lain, kapasitas pengolahan pada kilang ini mencapai lebih dari 33% dari total minyak mentah yang diolah oleh Pertamina sebesar 1,039 juta bpsd.

"Kilang ini memberikan 60% berkontribusi pada kebutuhan BBM di Pulau Jawa. Bahkan berkontribusi sekitar 33,3% dari kebutuhan BBM nasional," ujar Edi di Cilacap, seperti ditulis Rabu (8/1/2014).

Menurut Edi, hasil produk dari kilang ini digunakan untuk keperluan di wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur. Sedangkan pasokan minyak mentah yang dikelola di kilang dengan luas lahan mencapai 448 hektar (ha) ini sebagian diperoleh melalui impor, sementara sisanya didapat dari hasil crude milik Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di domestik.

"Sekitar 65% merupakan crude impor. Sejak berdiri kilang ini sudah didesain untuk mengolah crude dari middle east, atau minyak Arabian Ligt Crude. Untuk sisa pasokan sekitar 35% dari domestik," kata Edi.

Edi juga memaparkan, kilang minyak Cilacap ini berdiri sejak 1974 dengan kapasitas terpasang 100 ribu bpsd. Selanjutnya kilang minyak ditambah kapasitasnya mencapai 180 ribu bpsd dan hingga saat ini mencapai 348 ribu bpsd. (Dny/Ahm)

Baca Juga:

Kapasitas Kilang Terbatas Bikin Pengolahan Minyak Tak Optimal

Mengapa RI Masih Impor Gas Padahal Cadangan Berlimpah?

Adakah Cara Lain Supaya Pertamina Untung & Harga Elpiji Tetap?


Video Terkini