Minuman bersoda seperti Coca-cola mungkin menjadi pilihan nomor satu di dunia. Namun tidak di Indonesia yang ternyata memiliki produk minuman lokal andalan sendiri, yakni Teh Botol Sosro, yang terbukti mampu bersaing dengan minuman milik perusahaan multinasional.
Lantas apa kunci kesuksesan minuman Indonesia ini yang mereknya bahkan tidak dikenal dunia?.
Seperti dikutip dari Branded Noise, Jumat (10/1/2014), Managing Partner Brandgym di Asia, Prasad Narasimhan mengungkapkan, strategi pemasaran Teh Botol Sosro merupakan kunci suksesnya merebut perhatian sebagian besar konsumen Indonesia.
Terbukti, selama 80 tahun berada di Indonesia, Coca-cola tercatat menjual 80 juta dus, sementara volume penjualan Teh Botol Sosro berjumlah dua kali lipat di atasnya.
Hebatnya, minuman asli Indonesia itu bahkan bukan sejenis minuman bersoda. Teh siap minum yang disajikan dalam botol ini menjadi favorit masyarakat Indonesia hanya dalam kurun waktu kurang dari setahun.
Menurut Prasad, produsennya mendekatkan merek Teh Botol Sosro pada masyarakat sesuai dengan tiga tradisi dan kebiasaan penduduk Indonesia. Pertama, masyarakat di Tanah Air makan beberapa kali dalam sehari termasuk makanan berat dan cemilan.
Berikutnya, masyarakat Indonesia memiliki budaya minum teh yang kuat. Terakhir saat tengah makan, biasanya penduduk Indonesia cenderung merasa ingin minum.
Maka dengan tiga landasan tadi, lahirlah tagline "Apapun makanannya, minumnya Teh Botol Sosro," menurut Prasad yang juga merupakan pakar strategi merek, tagline tersebut, sederhana tetapi padat dan jelas.
Lewat tagline tersebut, masyarakat Indonesia merasa terdorong untuk menjadikan Teh Botol Sosro sebagai minuman pendamping untuk makanan apapun sehari-hari.
Sementara menurut pengamatan prasad, Coca-cola hanya diminum pada momen tertentu seperti Natal, tahun baru, Lebaran, dan di Ramadhan.
Sejak 2006, Teh Botol Sosro terus meningkatkan strategi pemasarannya dengan secara konsisten menyebarkan merek tersebut lewat berbagai media.
Selain itu, diungkapkan Prasad, Teh Botol Sosro juga hadir memenuhi berbagai tempat makan dan restoran cepat saji seperti KFC & McDonald's.
Uniknya, meski telah menggandakan proses pemasarannya, produk minuman lokal itu tak pernah mengubah tagline-nya.
Dijelaskan Prasad, banyak orang tidak terlalu menonjolkan strategi pemasarannya. Padahal seperti yang dicontohkan minuman lokal tersebut, pemasaran merupakan kunci utama pendobrak kesuksesan penjualan.(Sis/Nrm)
Lantas apa kunci kesuksesan minuman Indonesia ini yang mereknya bahkan tidak dikenal dunia?.
Seperti dikutip dari Branded Noise, Jumat (10/1/2014), Managing Partner Brandgym di Asia, Prasad Narasimhan mengungkapkan, strategi pemasaran Teh Botol Sosro merupakan kunci suksesnya merebut perhatian sebagian besar konsumen Indonesia.
Terbukti, selama 80 tahun berada di Indonesia, Coca-cola tercatat menjual 80 juta dus, sementara volume penjualan Teh Botol Sosro berjumlah dua kali lipat di atasnya.
Hebatnya, minuman asli Indonesia itu bahkan bukan sejenis minuman bersoda. Teh siap minum yang disajikan dalam botol ini menjadi favorit masyarakat Indonesia hanya dalam kurun waktu kurang dari setahun.
Menurut Prasad, produsennya mendekatkan merek Teh Botol Sosro pada masyarakat sesuai dengan tiga tradisi dan kebiasaan penduduk Indonesia. Pertama, masyarakat di Tanah Air makan beberapa kali dalam sehari termasuk makanan berat dan cemilan.
Berikutnya, masyarakat Indonesia memiliki budaya minum teh yang kuat. Terakhir saat tengah makan, biasanya penduduk Indonesia cenderung merasa ingin minum.
Maka dengan tiga landasan tadi, lahirlah tagline "Apapun makanannya, minumnya Teh Botol Sosro," menurut Prasad yang juga merupakan pakar strategi merek, tagline tersebut, sederhana tetapi padat dan jelas.
Lewat tagline tersebut, masyarakat Indonesia merasa terdorong untuk menjadikan Teh Botol Sosro sebagai minuman pendamping untuk makanan apapun sehari-hari.
Sementara menurut pengamatan prasad, Coca-cola hanya diminum pada momen tertentu seperti Natal, tahun baru, Lebaran, dan di Ramadhan.
Sejak 2006, Teh Botol Sosro terus meningkatkan strategi pemasarannya dengan secara konsisten menyebarkan merek tersebut lewat berbagai media.
Selain itu, diungkapkan Prasad, Teh Botol Sosro juga hadir memenuhi berbagai tempat makan dan restoran cepat saji seperti KFC & McDonald's.
Uniknya, meski telah menggandakan proses pemasarannya, produk minuman lokal itu tak pernah mengubah tagline-nya.
Dijelaskan Prasad, banyak orang tidak terlalu menonjolkan strategi pemasarannya. Padahal seperti yang dicontohkan minuman lokal tersebut, pemasaran merupakan kunci utama pendobrak kesuksesan penjualan.(Sis/Nrm)