Kurs nilai tukar rupiah di pasar berjangka menguat ke level terbaiknya sejak Oktober lalu. Penguatan ini dipicu oleh defisit neraca transaksi perdagangan yang semakin kecil dan cadangan devisa yang meningkat tertinggi sejak Mei 2013.
Bank Indonesia (BI) kemarin mengumumkan tetap mempertahankan suku bunga acuan BI Rate di level 7,5%. Sementara cadangan devisa Indonesia pada akhir tahun lalu bertengger di level US$ 99,4 miliar, lebih baik dari posisi sebulan sebelumnya di level US$ 97 miliar.
"Cadangan devisa yang membaik menunjukan adanya perbaikan dalam transaksi neraca pembayaran," kata Analis Valas dari Malayan Banking Bhd Singapura, Skatiandi Supaat seperti dikutip laman Bloomberg, Jumat (10/1/2014).
Data Bloomberg hingga pukul 9.14 WIb menunjukan, kurs rupiah di pasar non delivered forward (NDF) menguat 0,8% sepanjang pekan ini ke level 12.125 per dolar AS. Penguatan selama lima hari terakhir ini merupakan yang tertinggi sejak 25 Oktober.
Kurs rupiah di pasar kontrak diperdagangkan 0,6% lebih tinggi dari kurs dalam negeri yang justru melemah 0,2% sejak 3 Januari lalu. Data bank lokal menunjukan rupiah bergerak di level 12.193 per dolar AS.
Seperti diketahui, penguatan rupiah salah satunya juga dipicu oleh keputusan pemerintah mengeluarkan surat utang obligasi sebesar US$ 4 miliar. Penerbitan obligas ini merupakan yang tertinggi sejak terakhir kali dilakukan pemerintah Korea Selatan pada 1998.
Penerbitan obligasi global ini meningkat dari rencana semula setelah minat investor melonjak hingga US$ 17,5 miliar. (Shd)
Baca Juga
Bank Indonesia (BI) kemarin mengumumkan tetap mempertahankan suku bunga acuan BI Rate di level 7,5%. Sementara cadangan devisa Indonesia pada akhir tahun lalu bertengger di level US$ 99,4 miliar, lebih baik dari posisi sebulan sebelumnya di level US$ 97 miliar.
"Cadangan devisa yang membaik menunjukan adanya perbaikan dalam transaksi neraca pembayaran," kata Analis Valas dari Malayan Banking Bhd Singapura, Skatiandi Supaat seperti dikutip laman Bloomberg, Jumat (10/1/2014).
Data Bloomberg hingga pukul 9.14 WIb menunjukan, kurs rupiah di pasar non delivered forward (NDF) menguat 0,8% sepanjang pekan ini ke level 12.125 per dolar AS. Penguatan selama lima hari terakhir ini merupakan yang tertinggi sejak 25 Oktober.
Kurs rupiah di pasar kontrak diperdagangkan 0,6% lebih tinggi dari kurs dalam negeri yang justru melemah 0,2% sejak 3 Januari lalu. Data bank lokal menunjukan rupiah bergerak di level 12.193 per dolar AS.
Seperti diketahui, penguatan rupiah salah satunya juga dipicu oleh keputusan pemerintah mengeluarkan surat utang obligasi sebesar US$ 4 miliar. Penerbitan obligas ini merupakan yang tertinggi sejak terakhir kali dilakukan pemerintah Korea Selatan pada 1998.
Penerbitan obligasi global ini meningkat dari rencana semula setelah minat investor melonjak hingga US$ 17,5 miliar. (Shd)
Baca Juga
Rupiah Kembali Melemah ke Level 12.263/US$
Tutup 2013, Cadangan Devisa RI Bertahan di US$ 99 Miliar
Baca Juga
Indonesia Terbitkan Surat Utang Terbesar di Asia
Advertisement