Kebijakan konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) mendapat sorotan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Maklum, dana pengalihan pola konsumsi tersebut lewat penyediaan konverter menggunakan anggaran pemerintah.
Padahal, kebijakan konversi serupa pernah dilakukan pemerintah Peru. Perbedaannya, negara di Amerika Selatan tersebut membagikan konverter kit secara gratis kepada seluruh calon pengguna.
"Di Peru itu nggak pakai duit dari pemerintah. Awalnya saya heran kok gratis," kata Menteri Keuangan Chatib Basri di kantornya, Jakarta, Jumat (10/1/2014).
Chatib menjelaskan, kemampuan Peru menjalankan kebijakan pembagian konverter secara gratis karena produsen memperoleh dana pinjaman dari industri perbankan. Dari kredit itu, produsen sanggup memberikan konverter secara gratis kepada penduduknya.
Meski biaya pembuatan konverter menggunakan kredit perbankan, pemerintah Peru yakin pengusaha bisa mengembalikan dana pinjamannya tersebut.
Kuncinya terletak pada kebijakan Peru yang mewajibkan bagi hasil dari penjualan gas kepada bank pemberi kredit.
"Jadi ketika dia jual gas, itu dikasih persentase tertentu dijual gas. Itu adalah buyback kepada bank," katanya.
Lewat kebijakan tersebut, pemerintah Peru juga yakin tidak akan muncul kredit macet akibat jelasnya seluruh mekanisme.
"Orang sudah pakai converter, masa iya nggak isi gas," ujar Chatib. (Fik/Shd)
Baca Juga
Padahal, kebijakan konversi serupa pernah dilakukan pemerintah Peru. Perbedaannya, negara di Amerika Selatan tersebut membagikan konverter kit secara gratis kepada seluruh calon pengguna.
"Di Peru itu nggak pakai duit dari pemerintah. Awalnya saya heran kok gratis," kata Menteri Keuangan Chatib Basri di kantornya, Jakarta, Jumat (10/1/2014).
Chatib menjelaskan, kemampuan Peru menjalankan kebijakan pembagian konverter secara gratis karena produsen memperoleh dana pinjaman dari industri perbankan. Dari kredit itu, produsen sanggup memberikan konverter secara gratis kepada penduduknya.
Meski biaya pembuatan konverter menggunakan kredit perbankan, pemerintah Peru yakin pengusaha bisa mengembalikan dana pinjamannya tersebut.
Kuncinya terletak pada kebijakan Peru yang mewajibkan bagi hasil dari penjualan gas kepada bank pemberi kredit.
"Jadi ketika dia jual gas, itu dikasih persentase tertentu dijual gas. Itu adalah buyback kepada bank," katanya.
Lewat kebijakan tersebut, pemerintah Peru juga yakin tidak akan muncul kredit macet akibat jelasnya seluruh mekanisme.
"Orang sudah pakai converter, masa iya nggak isi gas," ujar Chatib. (Fik/Shd)
Baca Juga
Konversi BBM ke Gas Mandek, Chatib Basri Tegur Jero Wacik
Konversi BBM ke BBG, Pertamina Gandeng BUMD Jakarta
Konversi BBM, Jero: Saya Komitmen, Dirjen Jangan `Komat-kamit`
Advertisement