Sukses

Presiden RI Terpilih Baru Bisa Utak-atik RAPBN 2015

Kemenkeu berupaya memberi ruang fiskal lebih lebar pada RAPBN 2015 demi memudahkan pemerintahan baru untuk mendesain kembali anggaran negara

Pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, dalam hal ini Kementerian Keuangan berupaya memberi ruang fiskal lebih lebar pada Rancangan Anggaran Pendapatan Negara (RAPBN) 2015. Hal ini akan semakin memudahkan pemerintahan baru untuk mendesain kembali postur keuangan negara.

Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, Presiden dan pemerintahan baru periode lima tahun ke depan dapat memberikan inisiatif anggaran pada RAPBN 2015.

“Jadi pemerintah baru bisa mengubah RAPBN 2015, misalnya belanja tahun lalu naik sekian sehingga disiapkan ruang fiskal sebesar-besarnya supaya Presiden punya ruang fiskal besar,” ujarnya di Jakarta, seperti ditulis Senin (13/1/2014).

Chatib menambahkan, Presiden dan pemerintahan baru nantinya dapat mengalokasikan penambahan atau pengurangan anggaran dalam RAPBN 2015, baik anggaran subsidi, belanja pemerintah termasuk infrastruktur, anggaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan sebagainya.

“Kalau (Presiden baru) punya ruang fiskal, dia bisa desain (RAPBN 2015) mana yang mau jadi inisiatif baru dia. Artinya pemerintah sekarang tidak bisa datang dengan proyek RAPBN 2015,” terangnya.

Alasannya, menurut dia, supaya pemerintahan baru bisa datang dengan berbagai perubahan. “Bukan tinggal jalanin saja (RAPBN 2015). Tapi kalau mau dirubah, pemerintahan baru mesti memasukkan dalam APBN Perubahan, kecuali dia sudah nyaman dengan RAPBN 2015. Kalau mau ada inisiasti tinggal lihat masih ada ruang fiskal atau tidak,” jelasnya.

Sedangkan ruang fiskal untuk belanja pegawai di 2015, kata Chatib, tak terlalu ekspansif karena harus mengikuti laju inflasi yang dipatok mencapai 5,5%.

Seperti diberitakan sebelumnya, meski tahun 2013 dan 2014 merupakan tahun politik, pemerintah menegaskan kepada Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II harus tetap fokus bekerja. Termasuk mempersiapkan RAPBN 2014 dan RAPBN 2015 ketika tengah digelarnya Pemilu 2014. Lebih dari itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berniat memulai sebuah tradisi ketatanegaraan yang baru.

"Saya bermaksud melakukan komunikasi dengan Presiden terpilih hasil Pilpres 2014. Pada kesempatan itu akan saya jelaskan, inilah rencana yang telah disusun pemerintah masa bakti selarang," jelas SBY.

Tak hanya itu, SBY juga berharap bisa berdiskusi dengan Presiden terpilih. Harapannya, meski sangat dimungkinkan dilakukannya perubahan terhadap rancangan yang ada, hasilnya akan lebih baik. "Karena sudah dikomunikasikan dan dibicarakan terlebih dulu," ucapnya. (Fik/Ndw)