Sukses

[FOTO] Tinjau New Tanjung Priok, Boediono Disambut Hujan

Wapres Boediono tetap memutuskan meninjau lokasi pembangunan Pelabuhan Kalibaru meski hujan terus menguyur ibukota.

Di tengah guyuran hujan, Wakil Presiden RI Boediono tetap menggelar peninjaun langsung proyek Pelabuhan Kalibaru yang digadang sebagai New Tanjung priok.

Tak hanya pelabuhan, Boediono yang didampingi Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino, dan perwakilan dari Direktorat Jendral Bea Cukai Kementerian Keuangan juga meninjau lokasi lain seperti kantor Pusat Pelindo II, car terminal, dan tol akses jalan lingkar luar Jakarta (JORR).

Proyek besar pembangunan New Tanjung Priok berdiri di Kawasan Kalibaru Jakarta Utara. Proyek pembangunan besar ini diperkirakan menghabiskan dana investasi US$ 2,47 miliar atau Rp 22,66 triliun.

Konsep pembangunan Pelabuhan Kalibaru dicetus bulan Juni 2010 dan konsep pembangunan pelabuhan disampaikan kepada Presiden SBY. Kurang dari 2,5 tahun hingga saat ini pembangunan sudah dilakukan.

Hingga kini pembangunan Terminal Kalibaru sudah mencapai 20%. Lino mentarget akhir 2014, Terminal I Kalibaru mulai beroperasi. Pembangunan terminal saat ini dalam tahap konstruksi tiang pancang sebanyak 3.346 titik. Diharapkan Container Terminal I selesai dan dioperasikan pada akhir 2014.

Berikut adalah bidikan kamera yang berhasil menangkap momen peninjauan Wapres Boediono di Pelabuhan Kalibaru, Jakarta:

1. Wapres mendapatkan penjelasan proyek New Tanjung Priok dari Pelindo II didampingi Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono




2. Rintik hujan dan cuaca mendung, tak menghalangi Wapres Boediono untuk meninjau langsung proyek pelabuhan Kalibaru.




3. Berbekal payung, Boediono tampak berbincang dengan Dirut Pelindo II RJ Lino




4. Pembangunan proyek pelabuhan Kalibaru tahap I yang baru berjalan 20%.

\

5. Boediono meninjau pembangunan proyek dari atas jembatan JORR yang dirancang melintasi Pelabuhan Tanjung Priok.



6. Pembangunan tahap I terminal petikemas kali baru dengan membuat piling dan membangun dermaga di atas air seluas kurang lebih 392 ha.




7. Proyek pembangunan besar ini diperkirakan menghabiskan dana investasi US$ 2,47 miliar atau Rp 22,66 triliun.