Sukses

Tunda Investasi, Foxconn Minta RI Beri Fasilitas Seperti China

Hingga saat ini, perusahaan pembuat gadget asal Taiwan, Foxconn masih belum juga membangun pabriknya di Indonesia.

Hingga saat ini, perusahaan pembuat gadget asal Taiwan, Foxconn masih belum juga membangun pabriknya di Indonesia.

Selama ini disebutkan salah satu kendala yang membuat perusahaan tersebut tidak segera merealisasikan investasinya terkait masalah lahan.

Namun Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat membantah bahwa soal harga lahan yang menjadi penghambat masuknya investasi Foxconn.

"Mereka tidak ngomong soal harga lahan karena lahan disediakan partnernya di Indonesia," ujar dia di Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Senin (13/1/2014).

Hidayat membeberkan hal yang membuat Foxconn terkesan masih menahan untuk menanamkan modalnya di Indonesia karena perusahaan tersebut berkeinginan agar kemudahan investasi yang didapatkannya di China juga bisa diberikan Indonesia.

"Foxconn itu punya 10 pabrik di China, bekerjasama dengan pemerintah China. Pemerintah China tentu akan lebih menyediakan tanahnya. Tadinya mereka ingin meng-copy itu di Indonesia, tetapi saya bilang tidak bisa seperti itu sepenuhnya. Harus kita hitung juga di lokasi di mana, lalu partnernya sanggup menyediakan berapa," tegas Menperin.

Sedangkan kabar bahwa Foxconn akan memproduksi produk-produk Blackberry melalui fasilitas yang akan di Indonesia nantinya, hal tersebut masih belum bisa dipastikan Hidayat. Sebab kesepakatan kerjasama Foxconn dengan Blackberry terjadi di luar negeri.

"Setahu saya Blackberry dengan Foxconn mendatangani kesepakatan di luar negeri, kalau mereka masuk dengan company yang mereka sudah join ya Blackberry-nya masuk. Tapi nothing to do untuk indonesia, jadi (Blackberry) nggak join dengan perusahaan Indonesia, tapi dengan Foxconn," tandas Menperin. (Dny/Nrm)
Video Terkini