Sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia, dipastikan tingkat konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) Indonesia begitu tinggi. Pemerintah pun seharusnya memiliki stok yang cukup untuk menjamin kebutuhan tersebut.
Ironisnya, menurut Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir, negara ini justru memiliki stok BBM paling rendah dibanding negara Asia lainnya.
"Indonesia itu miris, kemarin 20 hari, sekarang dengan (konsumsi) meningkat dan membantu negara dalam mengurangi penurunan kurs rupiah maka kita jadikan 18 hari," kata Ali di Jakarta, Selasa (14/1/2014).
Di sisi lain, dia mengklaim seluruh stok BBM nasional hingga saat ini ditanggung oleh Pertamina yang nilainya mencapai Rp 26 triliun.
Negara Asia yang memiliki stok BBM lebih besar dari Indonesia, sebut saja Jepang. Negara ini memiliki cadangan BBM selama 164 hari dengan 94 hari ditanggung pemerintah. Demikian pula Korea Selatan memiliki cadangan BBM sebanyak 174 hari dengan 84 hari ditanggung pemerintah.
Sementara di negara ASEAN, Vietnam memiliki 67 hari stok BBM dengan negara menanggung 22 hari, Thailand sebanyak 36 hari (private), Singapura memiliki stok 90 hari (private), Filipina stok selama 22 hari (private).
Kemudian Myanmar selama 91 hari dengan total ditanggung pemerintah, Laos stok selama 45 hari dengan 30 hari ditanggung pemerintah, sedangkan Kamboja memiliki stok BBM 30 hari (private).
Untuk itu Ali menghimbau kepada masyarakat dan para pemangku kebijakan untuk bersama-sama menjaga Pertamina sebagai perusahaan yang memegang kelangsungan hajat hidup masyarakat Indonesia.
"Rumah besar Pertamina itu mari kita jaga bersama-sama, kalau ada oknum Pertamina nakal, kita tembak saja oknumnya, karena ini sangat penting bagi kelangsungan hidup bangsa negara," tutup dia. (Yas/Nrm)
Baca Juga
Rupiah Jeblok, RI Bakar Duit Rp 210 Triliun buat Subsidi BBM
Ironisnya, menurut Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir, negara ini justru memiliki stok BBM paling rendah dibanding negara Asia lainnya.
"Indonesia itu miris, kemarin 20 hari, sekarang dengan (konsumsi) meningkat dan membantu negara dalam mengurangi penurunan kurs rupiah maka kita jadikan 18 hari," kata Ali di Jakarta, Selasa (14/1/2014).
Di sisi lain, dia mengklaim seluruh stok BBM nasional hingga saat ini ditanggung oleh Pertamina yang nilainya mencapai Rp 26 triliun.
Negara Asia yang memiliki stok BBM lebih besar dari Indonesia, sebut saja Jepang. Negara ini memiliki cadangan BBM selama 164 hari dengan 94 hari ditanggung pemerintah. Demikian pula Korea Selatan memiliki cadangan BBM sebanyak 174 hari dengan 84 hari ditanggung pemerintah.
Sementara di negara ASEAN, Vietnam memiliki 67 hari stok BBM dengan negara menanggung 22 hari, Thailand sebanyak 36 hari (private), Singapura memiliki stok 90 hari (private), Filipina stok selama 22 hari (private).
Kemudian Myanmar selama 91 hari dengan total ditanggung pemerintah, Laos stok selama 45 hari dengan 30 hari ditanggung pemerintah, sedangkan Kamboja memiliki stok BBM 30 hari (private).
Untuk itu Ali menghimbau kepada masyarakat dan para pemangku kebijakan untuk bersama-sama menjaga Pertamina sebagai perusahaan yang memegang kelangsungan hajat hidup masyarakat Indonesia.
"Rumah besar Pertamina itu mari kita jaga bersama-sama, kalau ada oknum Pertamina nakal, kita tembak saja oknumnya, karena ini sangat penting bagi kelangsungan hidup bangsa negara," tutup dia. (Yas/Nrm)
Baca Juga
Subsidi Elpiji 3 Kg Jebol Rp 10 Triliun
Dahlan Iskan: Indonesia Terjajah BBM
Subsidi BBM Bisa Bengkak Jadi Rp 250 Triliun
Solusi Jangka Panjang Dahlan Iskan Soal Mahalnya Gas Elpiji
Advertisement