Rencana pemerintah untuk menaikkan tarif dasar listrik (TDL) golongan I3 untuk sektor industri dan I4 untuk pusat perbelanjaan terus menuai keberatan dari pengusaha mal di Indonesia. Kenaikan ini dinilai akan memberikan efek domino sehingga pada ujungnya memberatkan masyarakat.
"Keterkaitan dengan kenaikan tarif listrik, kami dari APPBI sudah mengeluarkan surat ke Kementerian ESDM bahwa terus terang kami keberatan terhadap kenaikan," ujar Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Darwin A Roni di Jakarta, Kamis (16/1/2014).
Dia mengatakan listrik merupakan salah satu komponen penting bagi pusat perbelanjaan sehingga jika naik, akan berdampak pada biaya operasional pusat perbelanjaan secara keseluruhan.
"Karena listrik itu komponen yang bisa sampai 30%-40% dari keseluruhan biaya maintenance di mal. Kenaikan listrik itu akan memberikan suatu dampak. Biaya operasional otomatis akan tinggi," tutur dia.
Darwin menjelaskan, bila tarif listrik naik, maka pengusaha pusat perbelanjaan terpaksa menaikan biaya sewa dan secara otomatif juga akan memberi dampak pada harga produk yang dijual nantinya.
"Kita mau nggak mau naikin service charge kepada para penyewa atau retailer, akan ada dampak domino, mereka juga akan menaikkan harga barang. Jadi terus terang kami APBBI sangat keberatan kali ada kenaikan," tegas dia kembali.
Terlebih lagi, lanjut Darwin, rencana kenaikan ini sangat besar sehingga para pengusaha berharap pemerintah membatalkan rencana tersebut.
"Lagipula drastis sekali ya, naik 5%, kemudian 5%, terus kemudian 27%. Mudah-mudahan tahun ini kami berharap jangan sampai ada kenaikan karena kita tidak ada subsidi untuk pusat belanja. Bayar tarif listrik itu sesuai dengan market," tandas dia. (Dny/Nrm)
Baca juga:
Penjualan Listrik PLN Melambat Gara-gara Buruh Keseringan Demo
Kenaikan Tarif Listrik Hanya Dikenakan ke 70 Perusahaan Besar
Cuaca Masih Buruk, Pemadaman Listrik Hantui Jakarta
Pengusaha Mal Tolak Mentah-mentah Kenaikan Tarif Listrik
Rencana pemerintah untuk menaikkan tarif dasar listrik golongan I3 untuk sektor industri dan I4 untuk pusat perbelanjaan terus menuai protes
Advertisement