Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan berangan-angan memajukan masyarakat Indonesia dalam hal konsumsi energi rumah tangga. Salah satu sektor yang ingin dimajukan secara khusus adalah konsumsi gas.
Kedepan, Dahlan berharap setiap rumah tangga mendapatkan pasokan gas tanpa melalui tabung-tabung gas seperti sekarang ini.
"Kita harus belajar dari air, dimana dialirkan ke rumah-rumahan begitu juga belajar dari listrik yang dialirkan ke rumah penduduk melalui kabel. Kami ingin gas seperti itu," ungkap Dahlan di kantornya, Kamis (16/1/2014).
Lewat strategi ini, pemerintah berharap aktivitas lalu lalang truk pengangkut LPG dapat dikurangi. Selama ini, proses distribusi gas memang mengadalkan sarana pengangkutan darat untuk bisa digunakan konsumen.
Dengan pengaliran gas melalui pipa-pipa ke rumah tangga, Dahlan berharap rumah tangga di Indonesia akan lebih maju seiring perkembangan Indonesia yang bakal menjadi ekonomi terbesar ke-9 tahun 2030.
"Sehingga kami inginkan rumah penduduk dilayani oleh pipa gas terutama kota besar, jadi penduduk itu moderen, jangan bertumpu pada LPG, itu perlu diangkut truknya modar mandir, ribet, negara maju memang harus begitu," kata Dahlan.
Pemicu lain yang membuat pemerintah mendesak penggunaan gas dalam konsumsi energi rumah tangga adalah harga minyak yang semakin mahal. Di sisini lain, sumber-sumber minyak mentah sudah semakin langka.
"Masa depan Indonesia akan semakin bertumpu ke gas, bukan lagi minyak karena belakangan semakin jarang sumber minyak ditemukan, tapi sering sumber gas semakin banyak ditemukan. Jadi masa depan Indonesia lebih bertumpu pada gas ketimbang minyak, oleh karena itu gas adalah yang dipentingkan," katanya. (Yas/Shd)
Kedepan, Dahlan berharap setiap rumah tangga mendapatkan pasokan gas tanpa melalui tabung-tabung gas seperti sekarang ini.
"Kita harus belajar dari air, dimana dialirkan ke rumah-rumahan begitu juga belajar dari listrik yang dialirkan ke rumah penduduk melalui kabel. Kami ingin gas seperti itu," ungkap Dahlan di kantornya, Kamis (16/1/2014).
Lewat strategi ini, pemerintah berharap aktivitas lalu lalang truk pengangkut LPG dapat dikurangi. Selama ini, proses distribusi gas memang mengadalkan sarana pengangkutan darat untuk bisa digunakan konsumen.
Dengan pengaliran gas melalui pipa-pipa ke rumah tangga, Dahlan berharap rumah tangga di Indonesia akan lebih maju seiring perkembangan Indonesia yang bakal menjadi ekonomi terbesar ke-9 tahun 2030.
"Sehingga kami inginkan rumah penduduk dilayani oleh pipa gas terutama kota besar, jadi penduduk itu moderen, jangan bertumpu pada LPG, itu perlu diangkut truknya modar mandir, ribet, negara maju memang harus begitu," kata Dahlan.
Pemicu lain yang membuat pemerintah mendesak penggunaan gas dalam konsumsi energi rumah tangga adalah harga minyak yang semakin mahal. Di sisini lain, sumber-sumber minyak mentah sudah semakin langka.
"Masa depan Indonesia akan semakin bertumpu ke gas, bukan lagi minyak karena belakangan semakin jarang sumber minyak ditemukan, tapi sering sumber gas semakin banyak ditemukan. Jadi masa depan Indonesia lebih bertumpu pada gas ketimbang minyak, oleh karena itu gas adalah yang dipentingkan," katanya. (Yas/Shd)