PT Pertagas Niaga (Persero), anak usaha PT Pertamina Gas (Pertagas) akhirnya menggolkan jual beli bahan bakar gas dengan tujuh industri manufaktur yang beroperasi di Kawasan Industri Medan (KIM), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei dan industri lain di Sumatera Utara (Sumut).
Direktur Utama Pertagas Niaga Jugi Prajogio mengatakan, ketujuh perusahaan tersebut antara lain, PT Unilever Indonesia Tbk, PT Aica Mugi Indonesia, PT Jui Shin Indonesia, PT Socimas, PT Gunung Gahapi Sakti, PT VVF Indonesia, dan PT Sarana Industama Perkasa.
Perseroan dan ketujuh perusahaan itu telah menandatangani perjanjian kerja sama (Memorandum of Understanding/MoU) untuk penyediaan gas ke kawasan industri tersebut.
Advertisement
"Pasokan gas ini bertujuan krisis energi di Sumut, sebab selama ini krisis telah menyebabkan kerugian besar bagi industri hingga menyebabkan beberapa perusahaan pengguna gas berhenti beroperasi," ujar Jugi saat acara Business Gathering dan Gala Dinner "Semalam di Tanah Melajoe" di Medan, Kamis (16/1/2014) malam.
Lebih jauh dia mengakui, komitmen ini mengacu pada Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 482-12/40/600.2/2006 tanggal 20 Oktober 2006 yang menyebut Sumut merupakan salah satu daerah dalam wilayah krisis penyediaan tenaga listrik di Indonesia.
Jugi menuturkan, perseroan akan memasok gas untuk industri di KIM, KEK dan industri lain dengan volume sebesar 31 juta kaki kubik per hari (mmscfd).
"Kami juga akan suplai gas untuk Independent Power Plant (IPP) di KIM dan KEK sebesar 70 mmscfd, serta mendukung kebutuhan gas pembangkit listrik untuk operasional Bandara Kuala Namu sebanyak 10 mmscfd," paparnya.
Gas untuk kebutuhan industri dan IPP, menurutnya dari berbagai sumber gas baik berasal dari lapangan gas di sekitar Sumut maupun gas yang berasal dari lokasi lain, termasuk pipa transmisi gas dari Arun ke Belawan sepanjang 350 kilometer (km)Â
"Kami targetkan pembangunan pipa tersebut akan selesai pada kuartal IV 2014," cetus dia. (Fik/Ndw(