Sukses

Multi Bintang Bangun Pabrik Minuman Ringan di Mojokerto

Menperin melakukan peletakan batu pertama pabrik minuman ringan berkarbonasi milik PT Multi Bintang Indonesia di Mojokerto pada hari ini.

Menteri Perindustrian (Menperin) Mohamad S Hidayat melakukan peletakan batu pertama pabrik minuman ringan berkarbonasi milik PT Multi Bintang Indonesia di Mojokerto, Jawa Timur, pada Jumat (17/1/2014) ini.

Menurut Menperin, dengan pendirian pabrik minuman ringan berkarbonasi ini menambah jumlah investasi di dalam negeri. Adapun nilai investasi pada pabrik yang mampu memproduksi minuman ringan berkarbonasi sebesar 500.000 hektoliter/tahun ini mencapai Rp 210,72 miliar. Perusahaan sebelumnya telah menanamkan investasi Rp. 837,06 miliar untuk memproduksi minuman bir.

Hal ini menjadi salah satu wujud nyata implementasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang terletak di Koridor Ekonomi (KE) Jawa.

“Pendirian pabrik ini juga akan menambah penyerapan tenaga kerja sehingga dapat mendukung program pemerintah dalam meningkatkan investasi di dalam negeri serta penyerapan tenaga kerja,” tegas Menperin.
 
Pendirian pabrik ini dinilai mempunyai makna penting bagi Indonesia khususnya dalam memenuhi kebutuhan produk minuman ringan bagi masyarakat.

Selain itu, dengan berdirinya industri baru akan mendorong kegiatan ekonomi masyarakat, khususnya di Kabupaten Mojokerto dan umumnya di Jawa Timur, serta menjadi indikator semakin membaiknya iklim investasi di Indonesia, di tengah krisis ekonomi global yang belum pulih sepenuhnya.

“Kami mengharapkan dengan adanya pendirian pabrik minuman ringan berkarbonasi PT. Multi Bintang Indonesia di Mojokerto, dapat memperkaya diversifikasi produk minuman ringan di Indonesia,” tegas Menperin.

Seperti diketahui, Multi Bintang Indonesia adalah perusahaan yang memproduksi minuman beralkohol jenis Bir sebagai produk utama dengan kadar alkohol dibawah 5%.

Peningkatan diversifikasi produk industri minuman ringan di Indonesia mendorong Multi Bintang Indonesia untuk melakukan inovasi dengan memproduksi minuman non alkohol jenis minuman ringan berkarbonasi yaitu GreenSands dan Bintang Zero.

Selain mewujudkan langkah dalam  pemenuhan kebutuhan produk minuman ringan bagi masyarakat, juga akan menurunkan tingginya angka impor produk minuman ringan berkarbonasi yang pada tahun 2012 sebesar US$ 20,03 juta.

Hidayat mengatakan, industri makanan dan minuman memiliki peranan penting dalam pembangunan sektor industri khususnya memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri non migas yang mencapai 35,43% pada tahun 2013.

Oleh karena itu, Kemenperin terus melakukan pengembangan industri makanan dan minuman terutama untuk memenuhi pasar dalam negeri. (Nrm)