Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI mengumpulkan lembaga audit dari delapan negara di Asia Tenggara untuk meningkatkan akuntabilitas melaui kerjasama regional dan internasional.
Ketaua BPK Hadi Poernomo mengatakan, para auditor keuangan tersebut berkumpul dalam acara simposium ASEANSEI yang merupakan bagian dari rangkaian acara peringatan Hari Ulang Tahun ke-67 BPK yang mengambil topik Peningkatan Akuntabilitas Publik.
"Tema Simposium ini didasarkan pada peningkatan urgensi akuntabilitas untuk pencapaian tata kelola yang baik di suatu negara, khususnya di kawasan Asean," kata Hadi, dalam acara simposium ASEANSEI, di Hotel Mandarin Oriental, Minggu (19/1/2013).
Hadi menjelaskan, setiap negara dan pemerintah selema ini telah memiliki sistem akuntabilitasnya masing-masing. Setiap negara juga memiliki lembaga pemeriksa yang berperan dalam memperbaiki akuntabilitas tersebut.
"Hal inilah yang perlu dibahas melalui simposium ini sebagai bagian dari knownledge sharing kita dalam wadah ASEANSEI," tuturnya.
Acara yang dihadiri oleh delapan Supreme Audit Institution (SAI) anggota ASEANSEI tersebut diharapkan dapat meningkatkan akuntabilitas melalui kerjasama regional dan internasional.
" Hasil pemaparan pada symposium hari ini merupakan bahan bagi kita semua untuk saling memahami praktik akuntabilitas negara-negara di Kawasan ASEAN dan mengidentifikasi praktik yang baik dari negara lain yang dapay kita pelajari dan terapkan untuk negara kita masing-masing," pungkasnya.(Pew/Shd)
Baca Juga
Ketaua BPK Hadi Poernomo mengatakan, para auditor keuangan tersebut berkumpul dalam acara simposium ASEANSEI yang merupakan bagian dari rangkaian acara peringatan Hari Ulang Tahun ke-67 BPK yang mengambil topik Peningkatan Akuntabilitas Publik.
"Tema Simposium ini didasarkan pada peningkatan urgensi akuntabilitas untuk pencapaian tata kelola yang baik di suatu negara, khususnya di kawasan Asean," kata Hadi, dalam acara simposium ASEANSEI, di Hotel Mandarin Oriental, Minggu (19/1/2013).
Hadi menjelaskan, setiap negara dan pemerintah selema ini telah memiliki sistem akuntabilitasnya masing-masing. Setiap negara juga memiliki lembaga pemeriksa yang berperan dalam memperbaiki akuntabilitas tersebut.
"Hal inilah yang perlu dibahas melalui simposium ini sebagai bagian dari knownledge sharing kita dalam wadah ASEANSEI," tuturnya.
Acara yang dihadiri oleh delapan Supreme Audit Institution (SAI) anggota ASEANSEI tersebut diharapkan dapat meningkatkan akuntabilitas melalui kerjasama regional dan internasional.
" Hasil pemaparan pada symposium hari ini merupakan bahan bagi kita semua untuk saling memahami praktik akuntabilitas negara-negara di Kawasan ASEAN dan mengidentifikasi praktik yang baik dari negara lain yang dapay kita pelajari dan terapkan untuk negara kita masing-masing," pungkasnya.(Pew/Shd)
Baca Juga
BPK Usul Perusahaan RI Wajib Bayar Kontrak Pakai Rupiah
Kelola Sistem Informasi, BUMN Teken MoU dengan BPK
Baca Juga
Elpiji Cuma Naik Rp 1.000 Kg, Apa Respons BPK?
Advertisement