China Power Investment Coorporation (CIP) mengucurkan dana US$ 17 miliar atau Rp 205,8 triliun (kurs: Rp 12.110 per dolar AS) untuk membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Kayan Cascade di Kalimantan Utara. Pembangkit yang baru saja dimulai kontruksinya tersebut memiliki kapasitas 6.080 megawatt (MW).
"China Power Investment Coorporation telah menyatakan komitmennya untuk berinvestasi di sektor energi baru dan terbarukan di indonesia melalui pembangunan PLTAÂ Kayan," kata Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo seperti dikutip dari situs resmi Kementerian ESDM, Senin (20/1/2014).
Susilo berharap PLTA Kayan dapat meningkatkan peran energi air dalam penyediaan energi listrik nasional dan meningkatkan pangsa energi terbarukan dalam bauran energi nasional. Apalagi potensi tenaga air indonesia cukup besar, sekitar 75 ribu MW. namun saat ini pemanfaatannya melalui penyediaan energi listrik nasional baru mencapai 9% dari total potensinya.
"Dalam memfasilitasi dan mengkatalisasi investasi di bidang energi air, upaya yang saat ini tengah dilakukan adalah menyelesaikan Peraturan Menteri ESDM terkait dengan harga jual tenaga listrik dari energi air," ungkap dia.
Susilo menuturkan, komitmen pemerintah dalam mengupayakan berbagai insentif untuk investasi di bidang energi air perlu dibarengi dengan komitmen dari investor untuk melibatkan sebesar-besarnya penggunaan sub-kontraktor dan tenaga kerja dalam negeri. dengan demikian diperoleh solusi yang saling menguntungkan. (Ndw)
China Power Kontruksi PLTA Kayan US$ 17 Miliar
China Power Investment Coorporation mengucurkan dana US$ 17 miliar atau Rp 205,8 triliun untuk membangun PLTA Kayan di Kalimantan Utara.
Advertisement