Pedagang mulai mengeluhkan terhambatnya distribusi bahan pokok ke pasar-pasar tradisional. Keterlambatan pasokan ini mengakibatkan kenaikan harga.
Seperti diungkapkan Rani (41) salah satu padagang sembako di PD Pasar Jaya Buncit Jakarta Selatan. Dia mengatakan distribusi barang-barang kebutuhan pokok baik dari pabrik maupun dari agen besar tidak bisa sampai ke pasar karena terhalang banjir yang terjadi di beberapa titik di ibukota. Hal ini mengakibatkan stok kebutuhan bahan pokok di pasar semakin menipis.
"Kita kan ambil dari agen dan pabrik, tapi barangnya itu nggak bisa masuk kesini karena banjir terus, barangnya susah masuk," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Senin (20/1/2014).
Rina mengatakan, beberapa bahan kebutuhan yang mengalami kekosongan seperti kerupuk dan bumbu-bumbu siap masak dalam kemasan. Padahal dia mengaku sudah melakukan pemesanan sejak hari Jumat lalu.
"Saya sudah order dari Jumat tapi sampai sekarang belum datang. Kerupuk dan bumbu masak kemasan kosong. Kalau mie instan nggak kosong, tapi naik harganya, misalnya yang biasa Rp 60 ribu per dus, sekarang jadi Rp 64 ribu per dus," jelasnya.
Dia juga mengatakan, beberapa bumbu masak yang masih ada saat ini harganya melambung tinggi akibat kekurangan pasokan ini.
"Seperti lada yang tadinya Rp 120 ribu naik jadi Rp 160 ribu per kg, ketumbar dari Rp 25 ribu menjadi Rp 30 ribu per kg dan kemiri dari Rp 22 ribu jadi Rp 30 ribu per kg. Naiknya sudah dari minggu lalu," tandasnya.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (APPSI) Ngadiran mengatakan, untuk harga bahan kebutuhan pokok saat ini masih relatif belum mengalami kenaikan yang signifikan.
Namun, Ngadiran menilai, jika dalam 2-3 hari ke depan curah hujan belum mengalami penurunan maka berpotensi menimbulkan gangguan pada distribusi sehingga bukan tidak mungkin memberikan pengaruh pada harga.
"Kalau dalam 2-3 hari hujannya tetap seperti ini, sembako menjadi rawan. Kenaikannya belum bisa diperkirakan, kalau memang kondisinya berat dan situasinya tidak memungkinkan untuk jalannya distribusi, akhirnya persediaan makin menipis," kata dia. (Dny/Nrm)
Seperti diungkapkan Rani (41) salah satu padagang sembako di PD Pasar Jaya Buncit Jakarta Selatan. Dia mengatakan distribusi barang-barang kebutuhan pokok baik dari pabrik maupun dari agen besar tidak bisa sampai ke pasar karena terhalang banjir yang terjadi di beberapa titik di ibukota. Hal ini mengakibatkan stok kebutuhan bahan pokok di pasar semakin menipis.
"Kita kan ambil dari agen dan pabrik, tapi barangnya itu nggak bisa masuk kesini karena banjir terus, barangnya susah masuk," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Senin (20/1/2014).
Rina mengatakan, beberapa bahan kebutuhan yang mengalami kekosongan seperti kerupuk dan bumbu-bumbu siap masak dalam kemasan. Padahal dia mengaku sudah melakukan pemesanan sejak hari Jumat lalu.
"Saya sudah order dari Jumat tapi sampai sekarang belum datang. Kerupuk dan bumbu masak kemasan kosong. Kalau mie instan nggak kosong, tapi naik harganya, misalnya yang biasa Rp 60 ribu per dus, sekarang jadi Rp 64 ribu per dus," jelasnya.
Dia juga mengatakan, beberapa bumbu masak yang masih ada saat ini harganya melambung tinggi akibat kekurangan pasokan ini.
"Seperti lada yang tadinya Rp 120 ribu naik jadi Rp 160 ribu per kg, ketumbar dari Rp 25 ribu menjadi Rp 30 ribu per kg dan kemiri dari Rp 22 ribu jadi Rp 30 ribu per kg. Naiknya sudah dari minggu lalu," tandasnya.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (APPSI) Ngadiran mengatakan, untuk harga bahan kebutuhan pokok saat ini masih relatif belum mengalami kenaikan yang signifikan.
Namun, Ngadiran menilai, jika dalam 2-3 hari ke depan curah hujan belum mengalami penurunan maka berpotensi menimbulkan gangguan pada distribusi sehingga bukan tidak mungkin memberikan pengaruh pada harga.
"Kalau dalam 2-3 hari hujannya tetap seperti ini, sembako menjadi rawan. Kenaikannya belum bisa diperkirakan, kalau memang kondisinya berat dan situasinya tidak memungkinkan untuk jalannya distribusi, akhirnya persediaan makin menipis," kata dia. (Dny/Nrm)