Pemerintah terus mengimbau agar para eksportir dapat memarkirkan uangnya di perbankan dalam negeri. Upaya ini ditempuh untuk menyelamatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dari keterpurukan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan, total nilai ekspor Indonesia setiap bulannya mencapai US$ 15 miliar. Sayangnya, pasokan dolar yang tersedia hanya US$ 500-600 juta per hari.
"Artinya, kita cuma punya stok US$ 1,5 miliar per bulan atau 10%-20% dari total volume ekspor tersebut. Kalau eksportir menanamkan uangnya di sini saja tanpa perlu dibelanjakan, maka kita akan mempunyai suplai dolar cukup baik," tegas dia di acara Indonesia Investor Forum 3, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (21/1/2014).
Dengan pasokan dolar yang memadai, Hatta mengaku, semua pihak akan merasa aman karena kebutuhan para importir terhadap mata uang negara Paman Sam itu terpenuhi.
"Kalau punya kekuatan suplai dolar cukup baik, kita tidak perlu galau, Bank Indonesia (BI) pun tidak perlu repot. Inilah saatnya uang di luar ditarik kembali ke dalam, masukkan ke perbankan kita," himbau dia.
Menariknya, Hatta menyebut, BI akan mengeluarkan kebijakan berupa instrumen valas, dan pengetatan moneter supaya rupiah kembali terangkat serta bergerak sesuai fundamentalnya.
"BI sudah ingin buat instrumen valas dan dengan ini saya yakin rupiah akan kembali kinclong luar biasa. Jadi pemerintah, BI, investor dan masyarakat saling bekerja sama," pungkas Hatta. (Fik/Ndw)
Baca juga:
Larangan Ekspor Bijih Mineral Bikin Rupiah Anjlok?
5 Bank yang Paling Jitu Meramal Rupiah
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan, total nilai ekspor Indonesia setiap bulannya mencapai US$ 15 miliar. Sayangnya, pasokan dolar yang tersedia hanya US$ 500-600 juta per hari.
"Artinya, kita cuma punya stok US$ 1,5 miliar per bulan atau 10%-20% dari total volume ekspor tersebut. Kalau eksportir menanamkan uangnya di sini saja tanpa perlu dibelanjakan, maka kita akan mempunyai suplai dolar cukup baik," tegas dia di acara Indonesia Investor Forum 3, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (21/1/2014).
Dengan pasokan dolar yang memadai, Hatta mengaku, semua pihak akan merasa aman karena kebutuhan para importir terhadap mata uang negara Paman Sam itu terpenuhi.
"Kalau punya kekuatan suplai dolar cukup baik, kita tidak perlu galau, Bank Indonesia (BI) pun tidak perlu repot. Inilah saatnya uang di luar ditarik kembali ke dalam, masukkan ke perbankan kita," himbau dia.
Menariknya, Hatta menyebut, BI akan mengeluarkan kebijakan berupa instrumen valas, dan pengetatan moneter supaya rupiah kembali terangkat serta bergerak sesuai fundamentalnya.
"BI sudah ingin buat instrumen valas dan dengan ini saya yakin rupiah akan kembali kinclong luar biasa. Jadi pemerintah, BI, investor dan masyarakat saling bekerja sama," pungkas Hatta. (Fik/Ndw)
Baca juga:
Larangan Ekspor Bijih Mineral Bikin Rupiah Anjlok?
5 Bank yang Paling Jitu Meramal Rupiah