Direktur Pengembangan dan Penelitian Organisasi Buruh Internasional (ILO) Raymod Torres mengidentifikasi tiga hal yang bisa menghambat pemulihan tingkat tenaga kerja global.
"Pertama, pertumbuhan ekonomi global yang melambat sejak krisis finansial 1998. Kondisi ini membuat target penciptaan 42 juta lowongan pekerjaan setiap tahun sulit dicapai," terang Torres seperti dikutip dari laporan resmi ILO, Selasa (21/1/2014).
Target tersebut perlu segera dicapai mengingat saat ini, terdapat 42 juta lowongan pekerjaan, sementara sejumlah negara di dunia hanya mampu menyediakan 40 juta lapangan kerja baru.
Berikutnya yang masih menjadi hambatan penyerapan tenaga kerja adalah akar permasalahan pemicu krisis global belum sepenuhnya terselesaikan.
Lebih lanjut dia menjelaskan, polemik yang masih harus dihadapi pasar tenaga kerja global adalah mengurangi tingkat kemiskinan di antara para penduduk yang telah memiliki pekerjaan.
Para pemangku jabatan di pemerintahan juga diharapkan dapat mengurangi bentuk-bentuk pekerjaan informal dan tidak terdaftar.
Dalam laporan ILO bertajuk `2014 Global Employment Trends` diperlukan sejumlah kebijakan perekonomian baru guna memastikan pemulihan pasar tenaga kerja dalam jangka panjang.
Sejumlah strategi perlu diterapkan melalui sejumlah kebijakan pasar tenaga kerja dan pekerjaan yang bersifat makro ekonomi.
Direktur Jenderal ILO Guy Ryder mengatakan, berbagai upaya yang lebih keras perlu diterapkan dalam peningkatan kemampuan tenaga kerja serta guna mendukung para pengusaha yang menciptakan lowongan kerja.
Kebijakan pasar tenaga kerja yang diterapkan secara aktif dapat mengatasi perlambatan laju penyerapan tenaga kerja di seluruh penjuru dunia. (Sis/Nrm)
Baca juga:
215 Juta Warga Dunia Terancam Jadi Pengangguran
Meski Ada 2 Juta Lowongan Kerja, Penduduk Eropa Banyak Menganggur
20 Juta Pekerja Masih Mengalami Penyiksaan
"Pertama, pertumbuhan ekonomi global yang melambat sejak krisis finansial 1998. Kondisi ini membuat target penciptaan 42 juta lowongan pekerjaan setiap tahun sulit dicapai," terang Torres seperti dikutip dari laporan resmi ILO, Selasa (21/1/2014).
Target tersebut perlu segera dicapai mengingat saat ini, terdapat 42 juta lowongan pekerjaan, sementara sejumlah negara di dunia hanya mampu menyediakan 40 juta lapangan kerja baru.
Berikutnya yang masih menjadi hambatan penyerapan tenaga kerja adalah akar permasalahan pemicu krisis global belum sepenuhnya terselesaikan.
Lebih lanjut dia menjelaskan, polemik yang masih harus dihadapi pasar tenaga kerja global adalah mengurangi tingkat kemiskinan di antara para penduduk yang telah memiliki pekerjaan.
Para pemangku jabatan di pemerintahan juga diharapkan dapat mengurangi bentuk-bentuk pekerjaan informal dan tidak terdaftar.
Dalam laporan ILO bertajuk `2014 Global Employment Trends` diperlukan sejumlah kebijakan perekonomian baru guna memastikan pemulihan pasar tenaga kerja dalam jangka panjang.
Sejumlah strategi perlu diterapkan melalui sejumlah kebijakan pasar tenaga kerja dan pekerjaan yang bersifat makro ekonomi.
Direktur Jenderal ILO Guy Ryder mengatakan, berbagai upaya yang lebih keras perlu diterapkan dalam peningkatan kemampuan tenaga kerja serta guna mendukung para pengusaha yang menciptakan lowongan kerja.
Kebijakan pasar tenaga kerja yang diterapkan secara aktif dapat mengatasi perlambatan laju penyerapan tenaga kerja di seluruh penjuru dunia. (Sis/Nrm)
Baca juga:
215 Juta Warga Dunia Terancam Jadi Pengangguran
Meski Ada 2 Juta Lowongan Kerja, Penduduk Eropa Banyak Menganggur
20 Juta Pekerja Masih Mengalami Penyiksaan