British Petroleum (BP) Out Look 2035 menyebutkan gas alam akan menjadi bahan bakar fosil dengan pertumbuhan tercepat. Permintaannya akan meningkat rata-rata 1,9% per tahun hingga 2035.
Seperti dikutip Liputan6.com, dari laporan tersebut, negara-negara non-OECD menjadi pemberi kenaikan permintaan gas alam hingga 78%.
"Industri dan pembangkit listrik menyebabkan kenaikan terbesar berdasarkan sektor," kata laporan tersebut, Rabu (22/1/2014).
Untuk ekspor gas alam cair (Liquefied Natural Gas/ LNG) diperkirakan berkembang lebih dari dua kali lebih cepat dari konsumsi gas, dengan rata-rata 3,9% per tahun, mencakup 26% pertumbuhan pasokan gas global hingga 2035.
Pasokan shale gas diperkirakan memenuhi 46% pertumbuhan permintaan gas dan mencakup 21% gas dunia dan 68% produksi gas AS pada 2035.
Pertumbuhan produksi shale gas Amerika Utara diperkirakan melambat setelah 2020 tapi produksi dari wilayah lain naik. Amerika Utara diperkirakan akan tetap menyumbangkan 71% produksi shale gas di 2035.
Outlook menunjukkan permintaan energi global terus meningkat rata-rata 1,5% per tahun hingga 2035. Pertumbuhan diperkirakan moderat selama periode ini, meningkat rata-rata 2% per tahun hingga 2020, turun 1,2% per tahun hingga 2035.
Sebesar 95% dari pertumbuhan ini diperkirakan berasal dari negara-negara non-OECD, dengan Cina dan India mencakup lebih dari separuh pertumbuhan tersebut. (Pew/Nrm)
Baca juga:
Pertamina Pasok 2,7 Mmscfd Gas ke Pelabuhan Tanjung Perak
3 Negara yang Bakal Makin Banyak Pakai Nuklir
PLN Uji Coba Penggunaan Bahan Bakar Nabati untuk Gas Turbin
Seperti dikutip Liputan6.com, dari laporan tersebut, negara-negara non-OECD menjadi pemberi kenaikan permintaan gas alam hingga 78%.
"Industri dan pembangkit listrik menyebabkan kenaikan terbesar berdasarkan sektor," kata laporan tersebut, Rabu (22/1/2014).
Untuk ekspor gas alam cair (Liquefied Natural Gas/ LNG) diperkirakan berkembang lebih dari dua kali lebih cepat dari konsumsi gas, dengan rata-rata 3,9% per tahun, mencakup 26% pertumbuhan pasokan gas global hingga 2035.
Pasokan shale gas diperkirakan memenuhi 46% pertumbuhan permintaan gas dan mencakup 21% gas dunia dan 68% produksi gas AS pada 2035.
Pertumbuhan produksi shale gas Amerika Utara diperkirakan melambat setelah 2020 tapi produksi dari wilayah lain naik. Amerika Utara diperkirakan akan tetap menyumbangkan 71% produksi shale gas di 2035.
Outlook menunjukkan permintaan energi global terus meningkat rata-rata 1,5% per tahun hingga 2035. Pertumbuhan diperkirakan moderat selama periode ini, meningkat rata-rata 2% per tahun hingga 2020, turun 1,2% per tahun hingga 2035.
Sebesar 95% dari pertumbuhan ini diperkirakan berasal dari negara-negara non-OECD, dengan Cina dan India mencakup lebih dari separuh pertumbuhan tersebut. (Pew/Nrm)
Baca juga:
Pertamina Pasok 2,7 Mmscfd Gas ke Pelabuhan Tanjung Perak
3 Negara yang Bakal Makin Banyak Pakai Nuklir
PLN Uji Coba Penggunaan Bahan Bakar Nabati untuk Gas Turbin