Kabupaten Banyuwangi ingin bisa tumbuh menjadi pusat industri di Jawa Timur. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat diwilayah tersebut.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengklaim minat invetasi di daerahnya sudah masuk pada tingkat 5 besar untuk wilayah di Jawa Timur.
"Berkat kerjasama yang kita lakukan dengan banyak pihak, kini minat investasi Banyuwangi sudah semakin tumbuh, yang tadinya berada di bawah, saat ini sudah masuk ke 5 besar di Jawa Timur," ujar dia saat memberikan sambutan pemancangan tiang dan peletakan batu pertama Terminal Elpiji Bosowa di Banyuwangi, Jawa Timur, (22/1/2014).
Azwar menjelaskan, saat ini di Banyuwangi banyak berdiri kantor kas perbankan. Jumlahnya mencapai 110 kantor kas perbankan dengan pertumbuhan DPK (dana pihak ketiga) mencapai 20% per tahun dan NPL 2,4%.
Sebagai upaya menarik minat investor, Azwar mengaku Banyuwangi kini tengah fokus membangun infrastruktur seperti jalan.
"Dari APBD kami sebesar Rp 2,1 triliun, Rp 179 miliar kami alokasikan untuk pendidikan dan Rp 400 miliar untuk pembangunan jalan. Pada 2009 pembanguan jalan hanya sekitar 9 km, pada 2012 sepanjang 250 km, dan 2013 sepanjang 300 km," tutur dia.
Azwar mengungkapkan, selama ini pertumbuhan infrastruktur di Jawa Timur hanya berkisar pada wilayah ring 1 seperti Gresik Sidoarjo dan Pasuruan. Namun dengan pembangunan infrastruktur yang tengah digencarkan ini, diharapkan mampu mendorong Banyuwangi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.
Hal ini didukung Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat. Meskipun bukan seorang pebisnis, namun menurut Hidayat, Bupati Azwar memiliki kompetensi untuk menarik banyak investor ke Banyuwangi.
"Dia (Azwar) bukan business man tapi business like. Dia bisa memadukan kompetensi untuk menarik investor swasta untuk bertarung di wilayahnya. Dengan banyaknya pembangunan industri di Banyuwangi bisa menarik multiplier effect, mendatangkan income yang tinggi, membawa kesejahteraan bagi masyarakat," tandas Hidayat. (DNy/Nrm)
Baca juga:
Bosowa Mulai Konstruksi Terminal Elpiji di Banyuwangi
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengklaim minat invetasi di daerahnya sudah masuk pada tingkat 5 besar untuk wilayah di Jawa Timur.
"Berkat kerjasama yang kita lakukan dengan banyak pihak, kini minat investasi Banyuwangi sudah semakin tumbuh, yang tadinya berada di bawah, saat ini sudah masuk ke 5 besar di Jawa Timur," ujar dia saat memberikan sambutan pemancangan tiang dan peletakan batu pertama Terminal Elpiji Bosowa di Banyuwangi, Jawa Timur, (22/1/2014).
Azwar menjelaskan, saat ini di Banyuwangi banyak berdiri kantor kas perbankan. Jumlahnya mencapai 110 kantor kas perbankan dengan pertumbuhan DPK (dana pihak ketiga) mencapai 20% per tahun dan NPL 2,4%.
Sebagai upaya menarik minat investor, Azwar mengaku Banyuwangi kini tengah fokus membangun infrastruktur seperti jalan.
"Dari APBD kami sebesar Rp 2,1 triliun, Rp 179 miliar kami alokasikan untuk pendidikan dan Rp 400 miliar untuk pembangunan jalan. Pada 2009 pembanguan jalan hanya sekitar 9 km, pada 2012 sepanjang 250 km, dan 2013 sepanjang 300 km," tutur dia.
Azwar mengungkapkan, selama ini pertumbuhan infrastruktur di Jawa Timur hanya berkisar pada wilayah ring 1 seperti Gresik Sidoarjo dan Pasuruan. Namun dengan pembangunan infrastruktur yang tengah digencarkan ini, diharapkan mampu mendorong Banyuwangi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.
Hal ini didukung Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat. Meskipun bukan seorang pebisnis, namun menurut Hidayat, Bupati Azwar memiliki kompetensi untuk menarik banyak investor ke Banyuwangi.
"Dia (Azwar) bukan business man tapi business like. Dia bisa memadukan kompetensi untuk menarik investor swasta untuk bertarung di wilayahnya. Dengan banyaknya pembangunan industri di Banyuwangi bisa menarik multiplier effect, mendatangkan income yang tinggi, membawa kesejahteraan bagi masyarakat," tandas Hidayat. (DNy/Nrm)
Baca juga:
Bosowa Mulai Konstruksi Terminal Elpiji di Banyuwangi