Kemudahan berbisnis di Indonesia masih menjadi tantangan besar yang perlu ditaklukan pemerintah. Pasalnya, negara-negara berkembang di Asia terus meningkatkan performa mereka untuk mempermudah jalan berbagai aktivitas bisnis masuk ke negaranya.
"Dalam kategori 'Ease of Doing Business', kita naik peringkat, tapi negara-negara lain lebih meningkat dari kita," ungkap Asisten Deputi Kementerian Aparatur Negara, Reformasi dan Birokrasi Teguh Widjinarko, Rabu (22/1/2014).
Tahun ini, Indonesia berhasil naik delapan peringkat ke posisi 120 dari tahun sebelumnya yang hanya masuk peringkat 128 dalam hal kemudahan berbisnis.
Sementara untuk kategori yang sama, Filipina maju pesat menaikkan peringkatnya ke posisi 108 dari sebelumnya 138 pada 2013.
"Contohnya Filipina sudah menyusul. Tahun lalu peringkatnya masih di bawah Indonesia, sekarang 2014, sudah di atas kita," ujarnya.
Sebab itu, Teguh mengingatkan, pemerintah perlu melakukan berbagai upaya yang lebih kuat khususnya di bidang reformasi dan birokrasi.
"Indonesia sudah berusaha, tapi kan negara-negara lain berusahanya lebih keras, jadi ya kita masih kalah," pungkas dia. (Sis/Nrm)
Baca juga:
Tiga Jurus Pamungkas Gubernur Kaltim Buat Rayu Investor
28 Smelter Dibangun, Investasi Rp 150 Triliun Masuk RI
Masih Macet dan Banjir, Investor Pikir-pikir Tanam Modal di RI
"Dalam kategori 'Ease of Doing Business', kita naik peringkat, tapi negara-negara lain lebih meningkat dari kita," ungkap Asisten Deputi Kementerian Aparatur Negara, Reformasi dan Birokrasi Teguh Widjinarko, Rabu (22/1/2014).
Tahun ini, Indonesia berhasil naik delapan peringkat ke posisi 120 dari tahun sebelumnya yang hanya masuk peringkat 128 dalam hal kemudahan berbisnis.
Sementara untuk kategori yang sama, Filipina maju pesat menaikkan peringkatnya ke posisi 108 dari sebelumnya 138 pada 2013.
"Contohnya Filipina sudah menyusul. Tahun lalu peringkatnya masih di bawah Indonesia, sekarang 2014, sudah di atas kita," ujarnya.
Sebab itu, Teguh mengingatkan, pemerintah perlu melakukan berbagai upaya yang lebih kuat khususnya di bidang reformasi dan birokrasi.
"Indonesia sudah berusaha, tapi kan negara-negara lain berusahanya lebih keras, jadi ya kita masih kalah," pungkas dia. (Sis/Nrm)
Baca juga:
Tiga Jurus Pamungkas Gubernur Kaltim Buat Rayu Investor
28 Smelter Dibangun, Investasi Rp 150 Triliun Masuk RI
Masih Macet dan Banjir, Investor Pikir-pikir Tanam Modal di RI