Sukses

Bangun PLTG Terbesar di RI, PLN Raup Pinjaman Rp 2,6 Triliun

PT PLN (Persero) telah mengantongi pinjaman sebesar 160 juta euro atau Rp 2,6 triliun dari Standard Chartered Bank.

PT PLN (Persero) telah mengantongi pinjaman sebesar 160 juta euro atau Rp 2,6 triliun dari  Standard Chartered Bank. Dana itu bakal dipakai untuk membiayai dua proyek pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) di Aceh dan Kalimantan Tengah.

Direktur Utama PLN Nur Pamudji menyebutkan, dua PLTG tersebut yaitu PLTG Arun kapasitas 184 megawatt (MW)menggunakan 19 mesin dan berbahan bakar gas alam cair (liquefied natural gas/LNG).

"PLTG Arun akan menjadi PLTG terbesar di Indonesia dan dibangun di Lhokseumawe, Aceh," kata Nur dalam penandatanganan nota kesepahaman dengan Standard Chartered Bank, di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Rabu (22/1/2013).

Sementara itu, PLTG Bangkanai kapasitas 155 MW akan menggunakan 16 mesin dan dibangun di Bangkanai, Kalimantan Tengah.

Kedua PLTG dengan total kapasitas 339 MW diperkirakan dapat menerangi lebih dari 150 ribu rumah. Selanjutnya, selama proses pembangunan dan operasionalnya, diperkirakan akan dapat menyerap 600 tenaga kerja di kedua wilayah tersebut.

Nur mengungkapkan, kerjasama menggunakan Finnvera, lembaga pembiayaan ekspor (Export Credit Agency/ECA) yang dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah Finlandia, untuk mengeluarkan jaminan kredit ekspor untuk fasilitas pinjaman, sementara Finnish Export Credit, anak perusahaan dari Finnvera, menyediakan pembiayaan untuk keduanya.

"Pembiayaan ini merupakan tonggak sejarah bagi ECA di Asia Tenggara," tuturnya.

Menurutnya, fasilitas pinjaman ini merupakan yang pertama diberikan oleh ECA langsung ke PLN tanpa penjaminan Pemerintah. Hal ini menunjukkan kepercayaan ECA kepada PLN sekaligus mengurangi beban Pemerintah.

"PLN sangat berkomitmen terhadap program investasi pembangunan pembangkit listrik dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi Indonesia dan menjaga pasokan listrik kepada para pelanggan," terang dia. 

PLN, lanjut dia, bakal terus mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan bahan bakar minyak untuk mengurangi biaya produksi yang pada akhirnya menurunkan subsidi.

CEO Standard Chartered Bank Indonesia Tom Aaker mengaku senang dapat berperan dalam mendukung PLN dan Wärtsilä untuk dapat membangun PLTG dan meningkatkan kapasitas daya listrik di Indonesia.

"Kerjasama ini menunjukkan strategi kami yang fokus kepada klien dan mendukung mereka dalam berinvestasi di Indonesia, negara yang sangat strategis dan penting bagi kami,” pungkasnya.  (Pew/Ndw)

Baca juga:

Wilayah yang Masih Padam Listrik Hingga Pagi Ini

PLN Gratiskan Penggantian Meteran Listrik

Banjir Terjang Jakarta, Pembangkit PLN Masih Aman

 

Video Terkini