Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji menyatakan musim hujan menurunkan beban puncak listrik sebesar 2.000 Mega Watt (Mw) untuk di wilayah Jawa Bali selama bulan Januari 2014.
Pamudji mengatakan, pada kondisi cuaca normal, beban puncak listrik wilayah Jawa Bali mencapai 23 ribu Mw. Sedangkan saat musim penghujan beban puncak tersebut turun menjadi 21 ribu Mw.
"Konsumsi turun ya turun juga, beban puncak tahun lalu (sebelum musim hujan) 23 ribu Mw sekarang 21 ribu Mw," kata Pamudji, di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Rabu (22/1/2014).
Dia mengaku penurunan beban puncak tersebut tidak merugikan PLN. Pasalnya hal tersebut bersifat penjualan yang tertunda. "Itu bukannya rugi, kehilangan kesempatan saja, selama Januari, karena hujan," papar dia.
Pamudji mengungkapkan, penurunan beban puncak tersebut disebabkan suhu yang rendah membuat menurunnya penggunaan alat listrik yang menyedot listrik besar, seperti Air Conditioner (AC). "Karena temperatur udara, karena udara dingin orang tidak pakai AC," kata dia.
Sedangkan bencana banjir, menurut Pamudji tidak menyumbang besar dalam penurunan beban puncak. "Jadi jangan disimpulkan hanya karena banjir kalau hanya karena banjir efeknya ratusan mega watt," ungkapnya.
Banjir yang melanda wilayaha Jakarta dan sekitarnya tidak merusak fasilitas PLN, selain itu infrastruktur kelistrikan seperti Pembangkit dan Gardu Induk belum ada yang terendam kecuali Gardu Distribusi.
"Nggak ada kerusakan, pembangkit listrik, Transmisi, Gardu Induk tidak kena banjir, yang kena adalah Gardu Distribusi," pungkasnya. (Pew/Nrm)
Baca juga:
Wilayah yang Masih Padam Listrik Hingga Pagi Ini
PLN Gratiskan Penggantian Meteran Listrik
Banjir Terjang Jakarta, Pembangkit PLN Masih Aman
Pamudji mengatakan, pada kondisi cuaca normal, beban puncak listrik wilayah Jawa Bali mencapai 23 ribu Mw. Sedangkan saat musim penghujan beban puncak tersebut turun menjadi 21 ribu Mw.
"Konsumsi turun ya turun juga, beban puncak tahun lalu (sebelum musim hujan) 23 ribu Mw sekarang 21 ribu Mw," kata Pamudji, di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Rabu (22/1/2014).
Dia mengaku penurunan beban puncak tersebut tidak merugikan PLN. Pasalnya hal tersebut bersifat penjualan yang tertunda. "Itu bukannya rugi, kehilangan kesempatan saja, selama Januari, karena hujan," papar dia.
Pamudji mengungkapkan, penurunan beban puncak tersebut disebabkan suhu yang rendah membuat menurunnya penggunaan alat listrik yang menyedot listrik besar, seperti Air Conditioner (AC). "Karena temperatur udara, karena udara dingin orang tidak pakai AC," kata dia.
Sedangkan bencana banjir, menurut Pamudji tidak menyumbang besar dalam penurunan beban puncak. "Jadi jangan disimpulkan hanya karena banjir kalau hanya karena banjir efeknya ratusan mega watt," ungkapnya.
Banjir yang melanda wilayaha Jakarta dan sekitarnya tidak merusak fasilitas PLN, selain itu infrastruktur kelistrikan seperti Pembangkit dan Gardu Induk belum ada yang terendam kecuali Gardu Distribusi.
"Nggak ada kerusakan, pembangkit listrik, Transmisi, Gardu Induk tidak kena banjir, yang kena adalah Gardu Distribusi," pungkasnya. (Pew/Nrm)
Baca juga:
Wilayah yang Masih Padam Listrik Hingga Pagi Ini
PLN Gratiskan Penggantian Meteran Listrik
Banjir Terjang Jakarta, Pembangkit PLN Masih Aman
Â