PT Perusahaan Gas Negara (Persero) menyatakan belum mendapat kepastian gas untuk dipasok ke terminal gas terapung (Floating Storage Regastification/FSRU) di Lampung.
Head Of Corporate Communication PGN Ridha Ababil mengatakan, pembangunan FSRU Lampung akan selesai Mei mendatang, atau lebih awal dari rencana.Â
"Tahun ini FSRU Lampung akan masuk Indonesia sekitar Mei 2014, lebih dari rencana awal, bulan Juni, karena penyelesaian kapal lebih cepat," kata Ridha, di Kantor PGN, Jakarta, Rabu (22/1/2014).
Sayangnya, meski pengelolaan terminal tersebut akan rampung empat bulan lagi, namun PGN belum mendapat kepastian pasokan gas dari pemerintah. Perusahaan pun belum bisa menentukan harga gasnya.
"Harga gasnya masih dalam perhitungan, karena sampai saat ini kita belum dapat pasokan gas FSRU, yang kita punya komitmen akan memasok gas untuk LNG nya," tutur dia.
Menurut Ridha, jika sampai Mei PGN belum dapat kepastian pasokan gas, maka akan menunda waktu operasi FSRU dari target.
"Barang akan tetap ada (FSRU) operasionalisasi tertunda, sementara kita berencana mengoperasikan akhir tahun ini atau awal tahun depan," jelasnya.
Rida mengungkapkan, jika pengoperasian FSRU tersebut ditunda maka akan berakibat terhadap kerugian di masyarakat.
"Pastinya (rugi), kita berharap segera terealisasi masalah hitungan waktu aja. Yang rugi lagi masyarakat yang tidak bisa manfaatkan gas segera," tutup dia.
PGN menyewa FSRU Lampung dari perusahaan perkapalan Norwegia Hoek, kapasitasnya 3 juta ton per tahun (MTPA).
Rencananya gas dari FSRU Lampung akan memasok wilayah Sumatera Selatan dan Jawa Barat melalui Jaringan pipa. (Pew/Nrm)
Baca Juga
Head Of Corporate Communication PGN Ridha Ababil mengatakan, pembangunan FSRU Lampung akan selesai Mei mendatang, atau lebih awal dari rencana.Â
"Tahun ini FSRU Lampung akan masuk Indonesia sekitar Mei 2014, lebih dari rencana awal, bulan Juni, karena penyelesaian kapal lebih cepat," kata Ridha, di Kantor PGN, Jakarta, Rabu (22/1/2014).
Sayangnya, meski pengelolaan terminal tersebut akan rampung empat bulan lagi, namun PGN belum mendapat kepastian pasokan gas dari pemerintah. Perusahaan pun belum bisa menentukan harga gasnya.
"Harga gasnya masih dalam perhitungan, karena sampai saat ini kita belum dapat pasokan gas FSRU, yang kita punya komitmen akan memasok gas untuk LNG nya," tutur dia.
Menurut Ridha, jika sampai Mei PGN belum dapat kepastian pasokan gas, maka akan menunda waktu operasi FSRU dari target.
"Barang akan tetap ada (FSRU) operasionalisasi tertunda, sementara kita berencana mengoperasikan akhir tahun ini atau awal tahun depan," jelasnya.
Rida mengungkapkan, jika pengoperasian FSRU tersebut ditunda maka akan berakibat terhadap kerugian di masyarakat.
"Pastinya (rugi), kita berharap segera terealisasi masalah hitungan waktu aja. Yang rugi lagi masyarakat yang tidak bisa manfaatkan gas segera," tutup dia.
PGN menyewa FSRU Lampung dari perusahaan perkapalan Norwegia Hoek, kapasitasnya 3 juta ton per tahun (MTPA).
Rencananya gas dari FSRU Lampung akan memasok wilayah Sumatera Selatan dan Jawa Barat melalui Jaringan pipa. (Pew/Nrm)
Baca Juga
Diakuisisi Pertamina, PGN Wajib Gelar `Public Expose` 2x24 Jam
Penghuni Bursa Anggap Aneh Opsi Merger Pertagas & PGN
Isu Merger Bikin Saham PGN Anjlok, OJK Diminta Bertindak