Sukses

Harga Sayuran di Bogor Merangkak Naik

Cuaca ekstrem yang melanda sejak awal tahun 2014, membuat harga bahan pokok di sejumlah pasar-pasar tradisional di Bogor naik.

Akibat cuaca ekstrem yang melanda sejak awal tahun 2014, membuat harga bahan pokok di sejumlah pasar-pasar tradisional di Bogor mulai merangkak naik. Para pembeli mengeluh dengan kenaikan harga bahan pokok ini.

Dari hasil inspeksi dadakan (sidak) yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor, petugas menemukan beberapa harga bahan pokok serta sayuran mengalami kenaikan.

Kepala Disperindag Kota Bogor, Bambang Budianto mengatakan naiknya harga bahan pokok ini disebabkan cuaca yang buruk.

"Para petani yang gagal panen karena cuaca buruk, sehingga pasokan barang berkurang dan harga menjadi naik," ujarnya usai melakukan sidak di Pasar Gunung Batu, Kelurahan Gunung Batu Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor, Rabu (22/1/2014).

Menurut dia, selain gagal panen, faktor lainnya akibat bencana banjir yang terjadi di wilayah jalur Pantura yang merupakan jalur utama para pemasok barang yang sebagian besar berasal dari Jawa Tengah. "Akibat banjir, pasokan terhambat, bisa jadi sayur-sayuran busuk di tengah jalan," papar dia.

Untuk itu, pihaknya akan terus melakukan pemantauan terhadap harga yang berlaku di pasaran sekarang ini. Diperkirakan kenaikan harga ini akan berakhir usai cuaca buruk ini berakhir.

Dari pantauan, harga cabai merah yang dibanderol Rp 36 ribu per kg naik dari sebelumnya Rp 28 ribu rupiah per kg. Kemudian harga bawang merah yang naik menjadi Rp 24 ribu dari yang sebelumnya Rp 18 ribu per kg.

Selanjutnya, harga tomat naik menjadi Rp 12 ribu per kg dari Rp 8.000 per kg. Begitu juga dengan bawang putih yang naik menjadi Rp 12 ribu dari Rp 7.000 rupiah per kg.

Selain itu, harga sayur-sayuran juga ikut naik. Seperti sawi hijau yang naik menjadi Rp 4.000 dari sebelumnya Rp 2.500. Wortel juga mengalami kenaikan dari yang sebelumnya Rp 4.000 menjadi Rp 6.000 per kg. (Nrm)