Harga emas melonjak lebih dari 2% pada perdagangan Jumat (24/1/2014) pagi ini. Ini menjadi reli terbesar untuk satu hari dalam tiga bulan seiring kerugian tajam dalam ekuitas AS dan rilis data manufaktur China yang mengecewakan telah mengangkat emas kembali menjadi daya tarik.
Spot emas naik 2,3% menjadi US$ 1.264,20 per ounce. Bahkan sebelumnya sempat mencapai US$ 1.265,40, dalam jangkauan dari level tertinggi selama dua bulan sebesar US$ 1.267.26 per ounce pada awal Desember.
Adapun emas berjangka AS untuk pengiriman Februari ditutup naik US$ 23,70 per ounce menjadi US$ 1.262,30. Kejatuhan dolar AS menyusul laporan manufaktur yang kuat di zona euro juga mengangkat emas harga ke tingkat tertinggi dalam hampir dua bulan.
Kemudian sentimen investor menerima dorongan setelah data manufaktur di China menunjukkan terjadi perlambatan pada akhir tahun 2013 dalam perekonomian terbesar kedua di dunia itu dan terus hingga memasuki tahun baru.
"Para pelaku pasar siap untuk menjual saham mereka dan menambah posisi emas mereka akibat melemahnya data Cina, " kata Carlos Sanchez , Manajer Portofolio dan Direktur Komoditas dan Aset manajemen di CPM Group di New York, melansir laman Reuters.
Sejauh tahun ini , emas telah diuntungkan karena investor mengambil keuntungan dari kenaikan 30% pada pasar ekuitas AS pasar. Emas sempat jatuh 28% yang menjadi kerugian tahunan terbesarnya dalam 32 tahun.
Harga emas juga didukung setelah pemimpin Partai Kongres India, Sonia Gandhi yang meminta
pemerintah untuk meninjau pembatasan impor keras pada emas, melalui pengenaan bea masuk rekor sebesar 10%.(Nrm)
Baca juga:
Harga Emas Makin Merosot
Harga Emas Memudar di Tengah Spekulasi Kebijakan The Fed
Harga Emas Makin Murah Gara-gara China
Spot emas naik 2,3% menjadi US$ 1.264,20 per ounce. Bahkan sebelumnya sempat mencapai US$ 1.265,40, dalam jangkauan dari level tertinggi selama dua bulan sebesar US$ 1.267.26 per ounce pada awal Desember.
Adapun emas berjangka AS untuk pengiriman Februari ditutup naik US$ 23,70 per ounce menjadi US$ 1.262,30. Kejatuhan dolar AS menyusul laporan manufaktur yang kuat di zona euro juga mengangkat emas harga ke tingkat tertinggi dalam hampir dua bulan.
Kemudian sentimen investor menerima dorongan setelah data manufaktur di China menunjukkan terjadi perlambatan pada akhir tahun 2013 dalam perekonomian terbesar kedua di dunia itu dan terus hingga memasuki tahun baru.
"Para pelaku pasar siap untuk menjual saham mereka dan menambah posisi emas mereka akibat melemahnya data Cina, " kata Carlos Sanchez , Manajer Portofolio dan Direktur Komoditas dan Aset manajemen di CPM Group di New York, melansir laman Reuters.
Sejauh tahun ini , emas telah diuntungkan karena investor mengambil keuntungan dari kenaikan 30% pada pasar ekuitas AS pasar. Emas sempat jatuh 28% yang menjadi kerugian tahunan terbesarnya dalam 32 tahun.
Harga emas juga didukung setelah pemimpin Partai Kongres India, Sonia Gandhi yang meminta
pemerintah untuk meninjau pembatasan impor keras pada emas, melalui pengenaan bea masuk rekor sebesar 10%.(Nrm)
Baca juga:
Harga Emas Makin Merosot
Harga Emas Memudar di Tengah Spekulasi Kebijakan The Fed
Harga Emas Makin Murah Gara-gara China