Kementerian Pertanian (Kementan) mengaku telah memiliki stok benih padi untuk mengganti sejumlah areal tanam petani yang rusak akibat terdampak banjir. Tak kurang dari 13.400 benih padi siap disebar jika petani di daerah betul-betul membutuhkannya.
"Konsentrasi sekarang ini tentu bagaimana air segera surut. Kementan baru bergerak pada saat rehabilitasi," ungkap Menteri Pertanian Suswono saat ditemui di Hotel Le Meridien, Jakarta, Sabtu (25/1/2014).
Keberadaan stok benih padi, jelas Suswono, merupakan salah satu bentuk antisipasi pemerintah dalam menjaga stok pangan terutama beras. Stok benih selama ini memang dilakukan terutama untuk mengantisipasi musibah banjir tahunan yang terjadi akibat tingginya curah hujan.
Untuk saat ini, Kementan mengaku belum melakukan upaya penanganan apapun kepada para petani yang terkena dampak banjir. Alasannya, sejumlah areal persawahan di beberapa daerah masih tergenang air.
"Intinya begini, untuk yang terkena banjir kita menunggu dulu reda banjirnya nanti kita inventarisasi mana daerah-daerah yang bisa ditanam kembali," paparnya.
Suswono memastikan, proses penyaluran cadangan benih tetap akan dilakukan lewat seleksi ketat melalui mekanisme pemberian subsidi benih. Pemerintah menilai, masih ada beberapa areal persawahan yang masih mampu berproduksi meski sudah terendam air.
"Banyak kasus di Purworejo saja yang sudah saya tinjau, ternyata banyak tanaman yang tidak perlu ditanam kembali, setelah banjir surut masih bisa hidup terus, tapi memang ada yang harus ditanam kemabli," katanya.
Pemerintah mengimbau para petani untuk segera melaporkan kondisi sawahnya ke instansi terkait di wilayahnya masing-masing agar bisa dilakukan antisipasi stok pangan. (Yas/Shd)
"Konsentrasi sekarang ini tentu bagaimana air segera surut. Kementan baru bergerak pada saat rehabilitasi," ungkap Menteri Pertanian Suswono saat ditemui di Hotel Le Meridien, Jakarta, Sabtu (25/1/2014).
Keberadaan stok benih padi, jelas Suswono, merupakan salah satu bentuk antisipasi pemerintah dalam menjaga stok pangan terutama beras. Stok benih selama ini memang dilakukan terutama untuk mengantisipasi musibah banjir tahunan yang terjadi akibat tingginya curah hujan.
Untuk saat ini, Kementan mengaku belum melakukan upaya penanganan apapun kepada para petani yang terkena dampak banjir. Alasannya, sejumlah areal persawahan di beberapa daerah masih tergenang air.
"Intinya begini, untuk yang terkena banjir kita menunggu dulu reda banjirnya nanti kita inventarisasi mana daerah-daerah yang bisa ditanam kembali," paparnya.
Suswono memastikan, proses penyaluran cadangan benih tetap akan dilakukan lewat seleksi ketat melalui mekanisme pemberian subsidi benih. Pemerintah menilai, masih ada beberapa areal persawahan yang masih mampu berproduksi meski sudah terendam air.
"Banyak kasus di Purworejo saja yang sudah saya tinjau, ternyata banyak tanaman yang tidak perlu ditanam kembali, setelah banjir surut masih bisa hidup terus, tapi memang ada yang harus ditanam kemabli," katanya.
Pemerintah mengimbau para petani untuk segera melaporkan kondisi sawahnya ke instansi terkait di wilayahnya masing-masing agar bisa dilakukan antisipasi stok pangan. (Yas/Shd)