Banjir Bikin Harga Buah-buahan Merangkak Naik

Tak cuma sayuran, harga buah-buahan di pasar tradisional berangsur naik. Curah hujan yang masih tinggi di beberapa wilayah di Indonesia termasuk Jabodetabek diprediksi menjadi faktor penyebab kenaikan harga buah.

Seperti diungkapkan Krisna (38), penjual buah di PD Pasar Jaya Pasar Tebet Jakarta Selatan yang mengatakan, harga buah yang naik terjadi untuk impor maupun lokal.

"Sayuran naik, buahan juga ikut naik. Sama seperti sayuran, yang masuk ke Pasar Induk (Kramat Jati) mungkin sedikit makanya jadi naik," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Senin (27/1/2014).

Hal yang sama juga dikatakan Hamid (34) penjual buah di pasar yang sama. Jika buah impor diperkirakan lantaran tersedatnya pengiriman dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Sedangkan untuk buah lokal, harganya naik akibat arus distribusi dari berbagai kota menuju pasar-pasar utama di Jabodetabek yang terhambat banjir.

"Semuanya masuk ke Pasar Induk. Kalau impor mungkin karena lama di pelabuhan, ketahan di sana. Kalau kalau yang lokal karena lama di jalan, kan banyak jalan yang macet karena banjir terutama yang asalnya dari daerah Jawa Tengah," tutur dia.

Ketua Dewan Hortikultura Indonesia Benny Kusbini mengaku bencana banjir sudah mulai membuat pasokan sayur dan buah terganggu. Mulai dari tanaman yang rusak karena kebanjiran dan petani pun kesulitan menanam kembali dengan cuaca yang ada. Kalaupun ada pasokan, sulit tersalurkan akibat jalan banyak yang rusak terimbas banjir.

Berikut daftar harga buah-buahan dipasar tradisional berdasarkan pantauan Liputan6.com:

Apel manalagi Rp 13 ribu per kg
Apel rome Rp 17.500 per kg
Semangka Rp 7.000 per kg
Anggur impor Rp 55 ribu per kg
Anggur lokal Rp 25 ribu per kg
Melon Rp 10 ribu per kg
Jeruk Rp 10 ribu per kg
Lengkeng Rp 23 ribu per kg. (Dny/Nrm)

Baca juga:

Bencana Banjir Ancam Pasokan Sayur dan Buah

Sayur Impor Siap Masuk Pasar Jika Pasokan Habis

RI Impor Sayur dan Buah Rp 23,8 Triliun di 2014