Maskapai penerbangan PT Merpati Nusantara Airlines mengaku segera mengoperasikan 3 anak perusahaan baru yang akan membidangi perawatan pesawat, pelatihan penerbangan dan kerjasama operasi. Pengoperasian anak usaha ini dalam Rangka Program Restrukturisasi dan Revitalisasi seperti yang diperintahkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Corporate Secretary PT Merpati Nusantara Airlines, Riswanto menjelaskan proses berdirinya ketiga anak perusahaan dalam bentuk Perseroan Terbatas tersebut, yakni PT Merpati Maintenance Facility International, PT Merpati Training Centre serta perusahaan yang menangani kerjasama operasi yaitu PT Merpati Aviation Services.
"Tentunya dalam mempersiapkan anak perusahaan baru tersebut harus memenuhi persyaratan yang berlaku sebagai BUMN dan harus didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM yang saat ini sedang dilakukan oleh Notaris," jelas dia dalam keterangan tertulis, Selasa (28/1/2014).
Menurut Riswanto, saat ini proses spin off masih berlangsung diantaranya melalui penaksiran nilai terhadap MMF & MTC tersebut. Penaksiran nilai bisnis dan aset dilakukan secara transparan oleh lembaga independen yang pemilihannya dilakukan melalui prosedur yang berlaku.
Semua proses yang dilakukan tersebut dikoordinasikan dengan PT Perusahan Pengelola Aset (Persero) sebagai pemegang SKU yang diberikan oleh Kementerian BUMN. Proses tersebut sedang dilakukan secepatnya karena makin cepat proses tersebut selesai, maka proses restrukturisasi akan segera dimulai ucapnya.
Seperti diketahui, Merpati adalah maskapai hasil nasionalisasi dari sebuah maskapai bentukan Belanda yang didirikan di kota Biak pada 1950 an dengan nama De Kroon Duif Maschapaij, maskapai ini sebagai cikal bakal yang nantinya di nasionalisasi pada tahun 1962 menjadi Merpati.
Setelah zaman kemerdekaan selepas tahun 1962 sampai dengan 1990 maskapai Merpati menghubungkan semua kota dan pelosok di negeri ini.(Nrm)
Baca juga:
Dahlan Apresiasi Langkah Pertamina Stop Beri Utang ke Merpati
Karyawan Merpati Mogok Kerja Tak Digaji, Dahlan: Saya Juga Begitu
Corporate Secretary PT Merpati Nusantara Airlines, Riswanto menjelaskan proses berdirinya ketiga anak perusahaan dalam bentuk Perseroan Terbatas tersebut, yakni PT Merpati Maintenance Facility International, PT Merpati Training Centre serta perusahaan yang menangani kerjasama operasi yaitu PT Merpati Aviation Services.
"Tentunya dalam mempersiapkan anak perusahaan baru tersebut harus memenuhi persyaratan yang berlaku sebagai BUMN dan harus didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM yang saat ini sedang dilakukan oleh Notaris," jelas dia dalam keterangan tertulis, Selasa (28/1/2014).
Menurut Riswanto, saat ini proses spin off masih berlangsung diantaranya melalui penaksiran nilai terhadap MMF & MTC tersebut. Penaksiran nilai bisnis dan aset dilakukan secara transparan oleh lembaga independen yang pemilihannya dilakukan melalui prosedur yang berlaku.
Semua proses yang dilakukan tersebut dikoordinasikan dengan PT Perusahan Pengelola Aset (Persero) sebagai pemegang SKU yang diberikan oleh Kementerian BUMN. Proses tersebut sedang dilakukan secepatnya karena makin cepat proses tersebut selesai, maka proses restrukturisasi akan segera dimulai ucapnya.
Seperti diketahui, Merpati adalah maskapai hasil nasionalisasi dari sebuah maskapai bentukan Belanda yang didirikan di kota Biak pada 1950 an dengan nama De Kroon Duif Maschapaij, maskapai ini sebagai cikal bakal yang nantinya di nasionalisasi pada tahun 1962 menjadi Merpati.
Setelah zaman kemerdekaan selepas tahun 1962 sampai dengan 1990 maskapai Merpati menghubungkan semua kota dan pelosok di negeri ini.(Nrm)
Baca juga:
Dahlan Apresiasi Langkah Pertamina Stop Beri Utang ke Merpati
Karyawan Merpati Mogok Kerja Tak Digaji, Dahlan: Saya Juga Begitu
Merpati Stop Operasi Bukan Karena Pertamina, Lalu Apa?
Berhenti Operasi 5 Hari di Soetta, Merpati Belum Lapor Kemenhub
Merpati Tidak Beroperasi di Soekarno-Hatta 25-29 Januari 2014