Pembacaan laporan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI terkait rancangan pemerintah tentang Kebijakan Energi Nasional dalam Rapat Paripurna ke-17 DPR RI masa persidangan II tahun sidang 2013-2014 berlangsung ricuh.
Pantauan Liputan6.com, Selasa (28/1/2014), setelah pimpinan Komisi VII DPR Sutan Batoegana membacakan laporan kebijakan Energi Nasional menuai banyak instruksi membahas keuntungan yang terdapat dalam rancangan Peraturan Pemerintah Kebijakan Energi Nasional Pasal 20 saat rapat berlangsung di Gedung Nusantara II .
Instruksi itu terkait kata keuntungan di dalam rancangan Peraturan Peraturan Pemerintah soal Kebijakan Energi Nasional. Di dalam rancangan itu pada pasal 1 ayat 31 tertulis kata keuntungan. Anggota dewan tersebut mempertanyakan kata dari keuntungan itu seharusnya diubah menjadi pendapatan negara.
Akibat kericuhan sidang tersebut diskors selama lima menit untuk melobi, namun saat proses lobi tersebut, Ketua Sidang Wakil DPR RI Sohibul Imam dikeroyok belasan anggota dewan yang hadir.
Seorang anggota DPR yang menjadi peserta sidang, berteriak melalui pengeras suara untuk menghentikan keributan tersebut. "Kalau ribut lebih baik ditunda saja," ujarnya. (Pew/Ahm)
Pantauan Liputan6.com, Selasa (28/1/2014), setelah pimpinan Komisi VII DPR Sutan Batoegana membacakan laporan kebijakan Energi Nasional menuai banyak instruksi membahas keuntungan yang terdapat dalam rancangan Peraturan Pemerintah Kebijakan Energi Nasional Pasal 20 saat rapat berlangsung di Gedung Nusantara II .
Instruksi itu terkait kata keuntungan di dalam rancangan Peraturan Peraturan Pemerintah soal Kebijakan Energi Nasional. Di dalam rancangan itu pada pasal 1 ayat 31 tertulis kata keuntungan. Anggota dewan tersebut mempertanyakan kata dari keuntungan itu seharusnya diubah menjadi pendapatan negara.
Akibat kericuhan sidang tersebut diskors selama lima menit untuk melobi, namun saat proses lobi tersebut, Ketua Sidang Wakil DPR RI Sohibul Imam dikeroyok belasan anggota dewan yang hadir.
Seorang anggota DPR yang menjadi peserta sidang, berteriak melalui pengeras suara untuk menghentikan keributan tersebut. "Kalau ribut lebih baik ditunda saja," ujarnya. (Pew/Ahm)