Kinerja PT Merpati Nusantara Airlines (MNA)Â yang tak kunjung ada perbaikan sempat membuat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan untuk mengubah manajemen direksi.
Dahlan Iskan mengaku sempat mencari calon pengganti Direktur Merpati Asep Ekanugraha. Hal itu dilakukan mengingat dirinya pesismistis terkait perkembangan Merpati belakangan ini.
Ditambah beberapa waktu Dahlan menilai apa yang menjadi solusinya terkait masa depan Merpati yaitu dengan membuat anak usaha juga urung diwujudkan oleh jajaran Direksi Merpati.
Namun mengingat Asep mengaku sudah membentuk anak usaha meskipun masih hanya dalam bentuk nama, Dahlan kembali berpikir untuk memberikan kesempatan kembali kepada Asep.
"Beberapa waktu ini saya sudah coba tawari ke lebih dari lima orang, tapi bener-bener tidak ada yang mau," ungkap Dahlan di Jakarta, Selasa (28/1/2014).
Dahlan menambahkan, sulitnya kondisi Merpati yang hingga saat ini memiliki beban hutang mencapaI Rp 1,6 triliun, memang menjadi sebuah tantangan yang tidak mudah yang harus diselesaikan siapapun pemimpin Merpati.
Bahkan hingga saat ini tidak mengetahui berapa jumlah gaji yang diterima untuk posisi Dirut PT. MNA. Sebab, dia mengaku bukan persoalan gaji tetapi lebih pada tanggungjawab yang berat untuk mengeluarkan Merpati dari ketepurukan.
"Saya cari orang-orang yang tidak prioritas gaji, tapi tidak ada yang mau. Masak direktur mau gajian kalau karyawannya belum di gaji juga," tegas mantan Dirut PLN itu.
Bahkan saking sulitnya kondisi Merpati saat Asep bersedia menjadi Direktur Utama, Dahlan sempat ragu dan selalu memastikan dengan kembali bertanya ke Asep.
"Memang sulit Merpati ini, jadi waktu mereka (Asep) jadi direksi saya tanyakan, ini bener mau? tapi dia bilang bisa," ujar Dahlan.
Baca juga:
Merpati Masih Berutang Rp 50 Miliar ke Angkasa Pura I
Karyawan Merpati Mogok Kerja Tak Digaji, Dahlan: Saya Juga Begitu
Merpati Sengaja Dibangkrutkan, Ini Respons Dahlan Iskan
Dahlan Iskan mengaku sempat mencari calon pengganti Direktur Merpati Asep Ekanugraha. Hal itu dilakukan mengingat dirinya pesismistis terkait perkembangan Merpati belakangan ini.
Ditambah beberapa waktu Dahlan menilai apa yang menjadi solusinya terkait masa depan Merpati yaitu dengan membuat anak usaha juga urung diwujudkan oleh jajaran Direksi Merpati.
Namun mengingat Asep mengaku sudah membentuk anak usaha meskipun masih hanya dalam bentuk nama, Dahlan kembali berpikir untuk memberikan kesempatan kembali kepada Asep.
"Beberapa waktu ini saya sudah coba tawari ke lebih dari lima orang, tapi bener-bener tidak ada yang mau," ungkap Dahlan di Jakarta, Selasa (28/1/2014).
Dahlan menambahkan, sulitnya kondisi Merpati yang hingga saat ini memiliki beban hutang mencapaI Rp 1,6 triliun, memang menjadi sebuah tantangan yang tidak mudah yang harus diselesaikan siapapun pemimpin Merpati.
Bahkan hingga saat ini tidak mengetahui berapa jumlah gaji yang diterima untuk posisi Dirut PT. MNA. Sebab, dia mengaku bukan persoalan gaji tetapi lebih pada tanggungjawab yang berat untuk mengeluarkan Merpati dari ketepurukan.
"Saya cari orang-orang yang tidak prioritas gaji, tapi tidak ada yang mau. Masak direktur mau gajian kalau karyawannya belum di gaji juga," tegas mantan Dirut PLN itu.
Bahkan saking sulitnya kondisi Merpati saat Asep bersedia menjadi Direktur Utama, Dahlan sempat ragu dan selalu memastikan dengan kembali bertanya ke Asep.
"Memang sulit Merpati ini, jadi waktu mereka (Asep) jadi direksi saya tanyakan, ini bener mau? tapi dia bilang bisa," ujar Dahlan.
Baca juga:
Merpati Masih Berutang Rp 50 Miliar ke Angkasa Pura I
Karyawan Merpati Mogok Kerja Tak Digaji, Dahlan: Saya Juga Begitu
Merpati Sengaja Dibangkrutkan, Ini Respons Dahlan Iskan