Sukses

Jakarta Dilanda Banjir, Bisnis Aksesoris Imlek Tetap Moncer

Pedagang aksesoris keperluan perayaan tahun baru Imlek meraup untung besar meski Jakarta sedang dilanda banjir.

Pedagang aksesoris keperluan perayaan tahun baru Imlek meraup untung besar. Paling tidak dalam sehari pedagang mampu mendapatkan omset hingga mencapai Rp 3 juta.

"Sehari bisa sampai Rp 3 juta. Saya buka sudah dari 1 bulan lalu, tapi yang ramainya baru 1 minggu ini," ujar Sandi (43), salah satu pedagang aksesoris Imlek dikawasan Pancoran, Glodok, Jakarta Barat saat berbincang dengan Liputan6.com, seperti ditulis Jumat (31/1/2014).

Menurutnya, meskipun sering terjadi banjir dan hujan deras, namun tidak membuat dagangannya sepi dari pembeli. Sandi menilai penjual aksesoris Imlek tahun ini meningkat 20%-30% jika dibandingkan tahun lalu. "Tahun ini kayanya lebih ramai. Memang kalau hujan lebih sepi, tetapi pembelinya ramai tahun ini," lanjutnya.

Hal yang sama juga diungkapkan Nuri (28), pedagang aksesoris Imlek ditempat yang sama. Berbeda tahun dari tahun lalu, penjualan lampion tahun ini diakuinya jauh lebih banyak. "Paling laku lampion dan tempelan (poster). Kalau lampion bisa sampai 30 buah. Kalau tahun lalu tidak sampai segitu. Kayanya tahun ini lebih semarak," jelasnya.

Dia menjual berbagai macam jenis lampion dengan beragam ukuran mulai dari 8 inch sampai 24 inch dengan harga dari Rp 65-250 ribu. Selain lampion, ada juga aksesoris Imlek lain seperti amplop khusus Imlek yang dijual mulai dari Rp 1.000 per pack isi 6 buah amplop kecil sampai Rp 5 ribu per pack.

Untuk poster, Nuri menjual mulai dari Rp 15-50 ribu, gantungan kunci Rp 5-15 ribu, kipas kertas Rp 15 ribu dan hiasan kertas Rp 20 ribu per meter. Aksesoris-aksesoris tersebut sebagian besar merupakan produk impor dari China. "Ada sih yang lokal seperti amplop, harganya lebih murah. Tapi lebih laku yang dari China," tandasnya. (Dny/Ndw)