Sukses

Gita Wirjawan: dari Pengusaha, Birokrat Lalu Ikut Konvensi Capres

Gita Wirjawan resmi mundur sebagai Menteri Perdagangan. Bagaimana sepak terjang karir Gita?

Gita Wirjawan akhirnya resmi mundur dari posisinya sebagai Menteri Perdagangan mulai 1 Februari 2014. Gita mundur karena ingin fokus dalam kompetisi Konvensi Calon Presiden (Capres) Partai Demokrat.

Dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Perdagangan, Jumat (31/1/2014), Gita dengan tegas mengungkapkan keputusan yang diambilnya adalah langkah yang terbaik. Gita mundur setelah menahkodai Kementerian Perdagangan sejak 18 Oktober 2011.

"Langkah yang saya ambil adalah langkah yang terbaik dalam perkembangan demokrasi di Indonesia," terang dia.

Lalu bagaimana sepak terjang karir Gita? Berikut ulasannya.

Gita yang lahir di Jakarta, 21 September 1965 adalah putra dari pasangan putra dari pasangan almarhum Wirjawan Djojosoegito dan Paula Warokka Wirjawan. Almarhum ayahnya adalah seorang profesor kedokteran di Jogja.

Saat berusia 13 tahun, Gita mengikuti orangtuanya yang bertugas ke luar negeri sebagai wakil pemerintah Indonesia di Badan Kesehatan Dunia (WHO). Hal inilah yang membangun naluri sebagai abdi negara mengalir di diri Gita.

Pria yang gemar bermain piano ini menempuh pendidikan S1 di University of Texas Amerika Serikat dan menyelesaikan kuliah S2 pertamanya di Baylor University, pada 1989. Saat itu, Gita mengambil jurusan administrasi bisnis.

Selepas kuliah, ia memulai kariernya dengan bekerja di Citibank. Pada 1999, pria yang hobi bermusik itu mengambil kuliah S2 jurusan Administrasi Publik di Harvard University dan lulus pada 2000. Selesai S2, ia bekerja di Goldman Sachs Singapura, sebuah bank yang didirikan oleh Marcus Goldman. Gita bekerja di sana hingga 2004.

Tahun berikutnya dia pindah ke ST Telekomunikasi sampai 2006 juga di Singapura, Gita kemudian bekerja di JP morgan Indonesia sebagai Presiden Direktur.  Dalam tugasnya sebagai Presdir JP Morgan Indonesia inilah Gita mencium adanya gelagat bakal terjadinya resesi ekonomi di Amerika, yang dampaknya akan meluas ke seluruh dunia.

Dia berusaha memberitahukan pandangannya tersebut kepada pemerintah, ekonom, serta kalangan pengusaha, namun tidak ada pihak yang menggubrisnya. Karena itulah ia berancang-ancang mendirikan perusahaan investasi sendiri dan mulai mempersiapkan dana untuk membeli saham-saham perusahaan yang diperkirakan akan jatuh terimbas krisis global nantinya.

Pada 2008, Gita mundur dari JP Morgan lalu mendirikan Ancora Capital, sebuah perusahaan yang berfokus pada investasi di sektor energi dan sumber daya alam. 

Kesuksesan Gita dalam mengelola perusahannya dibuktikan ketika dalam hitungan bulan, Ancora berhasil mengambil alih sebagian saham beberapa perusahaan besar seperti PT Bumi Resources Tbk. Keberhasilan Gita dalam mengelola perusahaan berbekal kekuatan relasi yang ia bangun sejak kuliah di Harvard. 

Selain itu, ia juga mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk menjadi salah satu komisaris PT Pertamina (Persero). Namun Gita kembali mundur dari posisinya karena pada 11 November 2009, suami dari Yasmin Stamboel itu bergabung dengan Kabinet Indonesia Bersatu jilid II sebagai Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM).

Pada masa kepemimpinannya Gita dianggap sukses menarik investor asing untuk menanamkan modalnya di negeri ini. Lalu pada 18 Oktober 2011, berkaitan dengan reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II, Gita Wirjawan diangkat sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Mari Elka Pangestu. Praktis sejak November 2009 sampai Januari 2014 Gita berkutat pada urusan birokrat pemerintahan.

Sepak terjang Gita nampaknya makin memikat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. SBY yang juga menjabat Ketua Umum Partai Demokrat menawari Gita untuk ikut dalam bertarung dalam Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat.

Gita pun tertarik. Komitmen Gita dalam mengikuti Konvensi Capres Partai Demokrat telah diwujudkan dengan menyampaikan keinginan mengundurkan diri kepada Presiden SBY. Hal ini diungkapkan Gita pada 20 September 2013.

"Saya sudah menyampaikan ke Bapak Presiden, keinginan saya untuk mengundurkan diri, kalau ada benturan kepentingan. Tapi ini semua hak prerogatif presiden," ucap Gita kala itu.

Beberapa kali Gita dikabarkan bakal mundur. Seorang sumber Liputan6.com menyebutkan, Gita memang sudah lama berencana mundur, namun masih mencari waktu yang tepat.

Teka-teki itu akhirnya terjawab sudah. Pada Jumat 31 Januari 2014, Gita resmi mundur dari Jabatannya sebagai Menteri Perdagangan karena ingin fokus bertarung dalam konvensi Partai Demokrat.

Gita mengakui pengunduran dirinya ini didasari oleh dilema etis yang sudah lama terjadi, antara kesadaran tentang besarnya konflik kepentingan jika dirinya terlibat penuh dalam proses politik selama konvensi, sementara pada saat yang sama tetap menjalankan tugas dan kepercayaan yang diberikan kepadanya sebagai Menteri Perdagangan.

"Mengingat betapa pentingnya konvensi ini bagi kepentingan bangsa, saya sudah merasa selayaknya jika saya mencurahkan seluruh energi dan waktu untuk menyukseskan upaya mulia ini," jelas dia.

 Meski hasil survei Pol-Tracking Institute hanya menempatkan elektabilitas Gita pada ranking 8 dari 11 kandidat yakni 0,8 persen, namun Gita optimistis menang.

"Saya paling muda. Pemimpin harus muda. Biar punya mobilitas yang tinggi. Tapi tentu tidak hanya asal muda, melainkan juga punya kemampuan yang baik," ucap Gita saat mengunjungi Kantor Redaksi Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta, Kamis 30 Januari 2014 siang. (Ndw/Igw)


Baca juga:

Gita Wirjawan Resmi Mundur dari Menteri Perdagangan

Nge-Tweet `Keputusan Penting`, Gita Wirjawan Umumkan Mundur?

Gita Wirjawan: Besok Saya akan Mengambil Keputusan Penting

Video Terkini