Sukses

Kasus Impor Beras Vietnam, Pedagang Pasar Sudah Muak

"Mau Pemilu kekurangan dana, yang impor nanti ngasih dana. Alasannya memang dari dulu seperti itu, itu alasan kuno,"

Kasus masuknya beras impor jenis medium asal Vietnam ke Pasar Induk Cipinang hingga saat ini masih didalami oleh Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian dan Ditjen Bea Cukai Kementerian Keuangan. Beras yang seharusnya hanya bisa diimpor oleh Perum Bulog ini, diduga masuk ke Indonesia dengan mengunakan izin impor beras khusus melalui importir swasta.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (APPSI) Ngadiran menilai masuknya beras Vietnam seharusnya ini tidak perlu terjadi jika pemerintah mampu menyetop keran impor untuk jenis komoditas yang tersedia di Indonesia seperti beras.

Ngadiran justru menuding pemerintah atau pihak-pihak tertentu sengaja memberikan izin impor ini dalam rangka mengumpulkan dana untuk bertarung pada Pemilihan Umum (Pemilu) tahun ini.

"Namanya pemerintah, mau Pemilu kekurangan dana, yang impor nanti ngasih dana. Alasannya memang dari dulu seperti itu, itu alasan kuno. Memang selama ini pemerintah berbuat apa," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta seperti ditulis Minggu (2/2/2014).

Sikap pemerintah yang dituding membiarkan terjadinya pelanggaran impor beras ini, sebetulnya tak menjadi persoalan serius bagi para pedagang yang memang hanya bertugas menjajakan barang dagangan. Namun, beras impor justru merugikan petani karena turunnya harga jual beras dalam negeri.

Ngadiran mengatakan, jika pemerintah terus menerus tergantung pada komoditas impor, para petani lokal selamanya akan kalah dengan importir. Tak hanya petani, para pedagang juga tinggal menunggu waktu untuk ikut merasakan imbas negatif dari masuknya komoditas pangan tersebut.

"Jangan itu (kekurangan pasokan dalam negeri) buat alasan terus. Kalau alasannya terus seperti ini, rakyat juga muak, rakyat makin lama mengerti," tandasnya.(Dny/Shd)
Video Terkini