Sukses

Banjir Hanyutkan Inflasi Januari Hingga 1,07%

Inflasi Januari tercatat mencapai 1.07% sehingga yoy mencapai 8,22%.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan laju inflasi awal tahun atau Januari 2014 mencapai 1,07%. Laju inflasi salah satunya dipicu bencana banjir di berbagai daerah yang mengganggu arus distribusi sehingga memicu kenaikan harga kebutuhan pokok.

Kepala BPS, Suryamin dalam keterangan pers di kantornya, Jakarta, Senin (3/2/2014) melaporkan inflasi pada Januari mencapai 1,07%. Dengan demikian laju inflasi  year on year (Januari 2013-Januari 2014) tercatat mencapai 8,22%

"Pengalaman 2008 inflasi Januari 1,77%, deflasi 0,77% pada 2010, dan 2011 terjadi inflasi 0,89%," katanya.

BPS melaporkan, inflasi komponen inti pada Januari 2014 mencapai 0,56%, sementara year on year mencapai 4,53%.

Dari 82 kota indeks harga konsumen (IHK) yang disurvei BPS, sebanyak 78 daerah mengalami inflasi sementara 4 kota lainnya masih bisa mengalami deflasi. Curah hujan tinggi yang menghambat distribusi membuat inflasi terjadi pada awal tahun ini.

"Masih ada daerah mengalami deflasi karena ada daerah yangg tidak kena dampak curah hujan," katanya.

Inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 3,79%, terendah Pontianak 0,04%. Sementara deflasi terjadi di Sorong sebesar 0,17%.

Bahan makanan menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi mencapai 0,56%. Hal ini dikarenakan arus distribusinya yang banyak mengalami gangguan. Kontribusi lain berasal dari perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,25%.(Fik/Shd)