Sukses

Empat Pabrik Coca-cola di Spanyol Terancam Tutup

Ribuan buruh Coca-cola turun ke jalan memprotes keputusan perusahaan untuk menutup sejumlah pabrik di Spanyol.

Ribuan buruh Coca-cola turun ke jalan memprotes keputusan perusahaan untuk menutup sejumlah pabrik di Spanyol. Langkah itu dianggap dapat mengancam mata pencaharian 750 pegawai pabrik Coca-cola.

Ribuan buruh Coca-cola turun ke jalan memprotes keputusan perusahaan untuk menutup sejumlah pabrik di Spanyol. Langkah itu dianggap dapat mengancam mata pencaharian 750 pegawai pabrik Coca-cola.

Dengan memakai topi merah dan rompi berlogo perusahaan minuman terbesar di dunia itu, para buruh berjalan menyampaikan protesnya di jalanan Madrid dan bagian timur kota Alicante. Dua tempat tersebut merupakan lokasi pabrik-pabrik yang terancam ditutup.

Seperti dikutip dari AFP, Senin (3/2/2014), Coca-cola memang berencana untuk menutup empat dari seluruh pabrik pembotolannya di Spanyol.

Penutupan keempat pabrik itu membuat 750 pekerja terancam mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK), sementara 500 lainnya akan direlokasi ke pabrik lain.

Bulan lalu, perusahaan minuman raksasa Amerika Serikat (AS) ini mengatakan, penutupan sejumlah pabrik dapat meningkatkan efisiensi produksi.

Sementara para pekerja menuding pemutusan kerja secara sepihak itu tidak adil karena perusahaan tercatat masih mencetak banyak keuntungan.

"Pabrik-pabrik itu masih medatangkan keuntungan, tapi mereka membuang kami ke jalanan," ungkap Francisco (51), salah satu buruh pabrik yang telah mengabdi selama 17 tahun pada Coca-cola.

Sementara para pekerja di pabrik Coca-cola yang terletak di bagian selatan Maddrid, Fuenlabrad telah melakukan aksi mogok kerja sebagai bentuk protesnya pada Jumat (31/1/2014). Ironisnya, Fuenlabrad merupakan salah satu distrik termiskin di Spanyol.

Sekitar 2.000 pendemo berjalan dari Fuenlabrada ke Madrid dan melancarkan protes selama lima jam. Mereka melambai-lambaikan kain bertuliskan, `Boikot, mereka menghancurkan lapangan pekerjaan` dan `Tidak untuk PHK`.

"Ini pabrik modern dan mereka berusaha menutupnya agar bisa mendatangkan lebih banyak keuntungan. Rasa bahagia di Coca-cola hanya omong kosong belaka," tukasnya.(Sis/Nrm)
Video Terkini