Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat menargetkan dalam 5 tahun mendatang, mobil murah ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC) yang diproduksi di dalam negeri menggunakan 100% komponen lokal.
"Dalam tempo 5 tahun sudah 100% bisa diproduksi di dalam negeri. Saya malah yakin sebelum 5 tahun kita sudah bisa. Nanti policy-nya kita bisa memproduksi dari jenis ini, karena kita sudah mempunyai teknologinya," ujar dia di Karawang, Jawa Barat, Senin (3/2/2014).
Saat ini, lanjut Hidayat, LCGC produksi Toyota dan Daihatsu sudah menyatakan komitmennya memenuhi target pemenuhan komponen dalam negeri hingga mencapai 88% di akhir 2014.
"Mulai dari desain mobil sampai semua komponen sampai sebagian besar mesinnya sebesar 88% merupakan komponen dalam negeri. Jadi masih kurang 12% lagi," lanjut dia.
Menurut Hidayat, adanya aturan soal kewajiban untuk menggunakan komponen dalam negeri bagi produk LCGC ini memang diharapakan akan menjadi cikal bakal produksi massal mobil dalam negeri.
"Dibuat oleh produsen komponen dalam negeri. Saya memang ingin melokalisasi industri komponen untuk membangun mobil murah ini ke Indonesia," tandas dia. (Dny/Nrm)
Baca juga:
Mobil Murah RI `Wigo` Ekspor Perdana ke Filipina
Bisnis Penjualan Mobil Bekas Tetap Moncer di 2013
Jokowi: Mobil Murah Bebas Pajak, Kenapa Bus TransJakarta Tidak?
"Dalam tempo 5 tahun sudah 100% bisa diproduksi di dalam negeri. Saya malah yakin sebelum 5 tahun kita sudah bisa. Nanti policy-nya kita bisa memproduksi dari jenis ini, karena kita sudah mempunyai teknologinya," ujar dia di Karawang, Jawa Barat, Senin (3/2/2014).
Saat ini, lanjut Hidayat, LCGC produksi Toyota dan Daihatsu sudah menyatakan komitmennya memenuhi target pemenuhan komponen dalam negeri hingga mencapai 88% di akhir 2014.
"Mulai dari desain mobil sampai semua komponen sampai sebagian besar mesinnya sebesar 88% merupakan komponen dalam negeri. Jadi masih kurang 12% lagi," lanjut dia.
Menurut Hidayat, adanya aturan soal kewajiban untuk menggunakan komponen dalam negeri bagi produk LCGC ini memang diharapakan akan menjadi cikal bakal produksi massal mobil dalam negeri.
"Dibuat oleh produsen komponen dalam negeri. Saya memang ingin melokalisasi industri komponen untuk membangun mobil murah ini ke Indonesia," tandas dia. (Dny/Nrm)
Baca juga:
Mobil Murah RI `Wigo` Ekspor Perdana ke Filipina
Bisnis Penjualan Mobil Bekas Tetap Moncer di 2013
Jokowi: Mobil Murah Bebas Pajak, Kenapa Bus TransJakarta Tidak?