Sukses

Harga Minyak Turun Terimbas Laporan Manufaktur AS dan China

Harga minyak menyusut setelah laporan pelemahan aktivitas manufaktur di Amerika Serikat dan China.

Harga minyak menyusut setelah laporan pelemahan aktivitas manufaktur di Amerika Serikat dan China. Pelemahan ini diprediksi menurunkan permintaan global untuk energi.

Melansir laman Associated Press (AP), Selasa (4/2/2014), benchmark minyak untuk pengiriman Maret turun US$ 1,06 menjadi US$ 96,43 per barel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah Brent yang digunakan untuk menetapkan harga untuk varietas internasional minyak mentah turun 36 sen menjadi US$ 106,04 per barel di bursa ICE di London.

Pemerintah China melaporkan Indeksnya turun dari 51 poin pada Desember menjadi 50,5 pada Januari. Level 50 merupakan tanda adanya ekspansi.

Sementara itu, laporan manufaktur AS tidak meningkat bulan lalu karena cuaca dingin menunda pengiriman bahan baku dan menyebabkan beberapa pabrik tutup.

Laporan menyebutkan indeks aktivitas manufaktur turun menjadi 51,3 pada Januari dari 56,5 pada Desember. Pelemahan manufaktur pada  dua ekonomi terbesar dunia bisa mengurangi permintaan global untuk energi.(Nrm)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.